bonchap : masa lalu

3.9K 277 3
                                    


Jino masuk ke dalam rumah, mendapatkan wajah terkejut Jeno dan Jaemin sebelum keduanya tersenyum kearah Jino.

"Udah pulang, kak?" Tanya Jaemin, Jino mengangguk.

"Udah, Pi."

"Ganti baju habis itu makan, papi udah buat makanan kesukaan kamu." Ucap Jaemin, Jino mengangguk pelan.

"Iya, Pi. Aku ke kamar dulu, yah, Pi." Sahut Jino, pemuda tampan itu kemudian berlalu meninggalkan Jeno dan Jaemin yang kini saling berpandangan.

"Jino denger?" Tanya Jaemin pelan, Jeno menggeleng.

"Nggak tau, ayo omongin ini di kamar." Jawab Jeno, membawa Jaemin menuju kamar.

Pria manis itu mengangguk, tadi mereka sedang membicarakan tentang Jino juga Felix dan Hyunjin.

"Kita tinggal tunggu waktu yang tepat, na." Ucap Jeno, Jaemin mengangguk pelan.

Tanpa tau jika pemuda yang mereka khawatir itu tau tentang semua masa lalu mereka, karena sebenarnya Jino sudah tau namun memilih abai. Membiarkan dirinya seolah tak tau apa-apa, Jino hanya ingin tau semua itu dari Jeno dan Jaemin.

Kini dalam kamarnya, pemuda itu hanya merebahkan tubuhnya di atas kasur dan menatap langit-langit kamarnya.

Saat pulang tadi, Jino tak sengaja mendengar keduanya berdebat tentang kapan waktu yang tepat untuk Jino tau kebenarannya.

Jino yang awalnya terkejut pun memilih untuk diam seolah tak terjadi apa-apa, ia juga kembali berpikir. Pantas saja dulu Jasmin menyuruhnya memanggil Hyunjin dan Felix dengan sebutan papa dan pipi, hanya untuk mereka. Tidak dengan teman kedua orang tuanya yang lain. Juga rasa nyaman yang ia rasakan jika bersama Hyunjin dan Felix.

Pertanyaan yang sejak dulu dalam otaknya kini terjawab.

Pemuda tampan itu memilih memejamkan mata.

...

"Kakak mana, Pi?" Tanya Jisung, setelah makan malam selesai Jino langsung pamit menuju kamar.

"Di kamar, kenapa?" Jawab Jaemin.

"Mau minta tolong bantu kerjain pr." Jaemin mengangguk.

"Kalau kakak mu lagi belajar juga, minta tolong ayah atau papi." Jisung mengangguk.

"Oke, Pi." Jisung berlalu menuju kamar Jino untuk meminta bantuan.

"Kak!" Panggil Jisung dari luar.

"Masuk aja, dek." Jisung membuka pintu kamar Jino.

"Kenapa?"

"Mau minta bantuan kerjain pr, kakak sibuk gak?"

"Nggak, coba kakak liat." Jisung menyodorkan buku pada Jino.

"Sini, kakak bantu." Jisung mengangguk semangat, setelahnya mereka fokus dengan pr milik Jisung.

"Ngerti?" Jisung mengangguk.

"Ngerti kak, makasih ya." Jino mengangguk.

"Sama-sama, mau kemana?" Tanya Jino saat Jisung hendak beranjak.

"Kamar."

"Disini aja, biar kakak tau kamu ngerjain apa, nggak." Jisung mendengus.

accident | nomin [✓]Where stories live. Discover now