13

4.3K 354 1
                                    


Jaemin terserang demam, pemuda manis itu begitu manja sejak pulang berlibur kemarin.

Mereka tak pulang ke rumah Jaemin maupun Jeno, melainkan ke apartemen Jeno.

Setelah pulang dari liburan, Jaemin tak bertemu dengan Jino. Tentu membuat pemuda manis itu merengek, ingin bertemu dengan Jino karena sudah kepalang rindu.

Jeno yang memang sudah tau ini akan terjadi pun mengatakan pada Jaemin untuk tinggal disini sampai pemuda manis itu sembuh, setelah sembuh Jaemin bisa pulang dan bertemu dengan Jino.

Jaemin menurut, karena setelah di pikir lagi jika ia pulang bisa saja Jino ikut sakit karena dirinya, kan?

Ini sudah hari ke dua setelah mereka pulang berlibur dan masih berada di apartemen Jeno, semua barang yang mereka beli sudah lebih dulu di pulang kan ke rumah untuk Jino dan yang lainnya.

Jaemin tersenyum dengan tangan melambai pada ponsel Jeno yang menampilkan wajah Jino, pemuda manis itu baru saja selesai melakukan video call dengan Jino.

Senyum pemuda manis itu luntur saat panggilan berakhir, menjatuhkan tubuhnya pada kasur dan memainkan permainan di handphone Jeno.

Bosan, pemuda manis itu sangat bosan.

Kapan Jeno akan pulang? Kenapa lama sekali?

Ceklek

Jaemin mengalihkan pandangan kearah pintu kamar, terdapat Jeno yang berjalan mendekat kearahnya.

"Maaf lama." Jaemin mengangguk, pemuda manis itu bangkit dan duduk. Menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

"Kapan pulang?" Tanya Jaemin.

"Udah sembuh emang?" Jeno balik bertanya.

"Udah kok, pegang deh!" Jaemin menarik tangan Jeno untuk memegang keningnya.

"Udah gak panas kan?" Jeno mengangguk.

"Tapi masih hangat, besok atau lusa kita pulang." Jaemin cemberut, lama banget?!!!!

Jaemin sudah rindu Jino, Jeno!!!!!!

"Demi kebaikan lo juga, kalau udah sembuh lo bebas mau ngapain juga." Jaemin mengangguk.

...

Jaemin bersandar pada dada Jeno, keduanya tengah menonton film dengan pemuda manis yang begitu fokus.

Suara bel terdengar, keduanya sontak saja menoleh.

"Siapa?" Jeno menggeleng.

"Temen Lo kali, Jen." Ucap Jaemin.

"Gak tau, bentar gua buka dulu." Jaemin mengangguk, membiarkan Jeno membuka pintu sementara dirinya kembali fokus pada film.

Jeno membuka pintu, mendapatkan Hyunjin dengan senyum tipis di sana.

"Jen, ada mau gua omongin sama Lo juga Jaemin, bisa?" Ucap Hyunjin pelan.

Jeno diam sebentar, wajah pemuda itu tampak berbeda. Seperti memiliki banyak masalah.

"Masuk."

"Thanks Jen."

Hyunjin masuk ke dalam, disusul Jeno yang menutup pintu lalu mempersilahkan Hyunjin untuk ke dalam.

"Si—Hyunjin?"

...

Jaemin dengan tatapan datar menatap Hyunjin yang duduk di depannya, pemuda manis itu tak tau apa maksud kedatangan pemuda tampan itu.

accident | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang