17

4.2K 317 5
                                    


Hubungan kedua baik setelah mereka mengetahui perasaan masing-masing, dan kedua keluarga itu menyadarinya. Mereka tersenyum melihat itu.

Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Kini sudah empat tahun berlalu.

Tentu tak mudah dalam menjalani hari setiap harinya, juga keadaan rumah tangga Jeno dan Jaemin. Pasti ada masalah yang mereka lalui, meski kadang mereka sama-sama keras kepala sebelum akhirnya merenungi kesalahan mereka dan meminta maaf karena kesalahan yang mereka buat.

Hari ini adalah hari yang Jaemin tunggu-tunggu, pria manis itu lulus kuliah.
Senyum manis itu tak luntur sejak tadi, pandangannya terus mengedar kearah lain.

Hingga pandangannya bertemu pada orang-orang yang sudah Jaemin tunggu kedatangannya, pria itu diam menunggu orang-orang itu mendekat.

"Papi!"

Jaemin tersenyum saat anak berusia empat tahun itu memeluk dirinya.

"Untuk papi." Anak itu—Jino, memberikan Jaemin buket bunga dan diterima dengan senyum manis oleh Jaemin.

"Terima kasih sayang nya papi." Jino mengangguk.

"Sama-sama papi." Jaemin mengelus surai Jino lembut, sedikit membungkuk untuk mengecup pipi anak nya lembut.

"Pi piiiiii!" Jaemin mengalihkan pandangannya kearah anak kecil yang berlari kecil kearahnya dengan boneka yang anak itu bawa.

"Jaeyun." Ucap Jaemin senang, pria manis itu tersenyum saat keponakan mendekat kearahnya.

"uat piii."

"Terima kasih, sayang." Anak itu mengangguk gemas.

"Selamat atas kelulusan kamu, Jaemin." Ucap pria manis di samping Jaehyun, itu kakak iparnya. Taeyong.

Jaemin tersenyum, membalas pelukan Taeyong.

"Terima kasih, kak." Taeyong tersenyum.

Setelahnya Jaehyun memeluk dirinya dan mengucapkan selamat, pria tampan itu mengecup kening Jaemin lembut juga kedua pipi Jaemin membuat pria manis itu mendengus.

"Udah!" Jaehyun terkekeh.

"dyy ndong!" Jaehyun menunduk, pria tampan itu mengangkat Jaeyun dalam gendongannya.

Tak lama Yoona mendekat, memeluk Jaemin dan mengucapkan selamat begitu dengan Siwon yang sejak tadi diam menatap mereka dengan senyum tipis.

"Ayo foto!"

Mereka mengangguk, meminta tolong pada seseorang untuk memfotokan mereka.

"Ayah!" Pekik Jino saat melihat Jeno mendekat kearah mereka, anak itu berlari kecil. Jeno tersenyum dan mengangkat anak itu dalam gendongannya dan mengecup pipi bulat itu.

"Nana." Panggil Jeno, pria tampan itu menarik pinggang Jaemin dan memeluk pria manis itu erat. Jaemin tersenyum dan membalas pelukan Jeno.

"Selamat buat kelulusan kamu."

"Kamu juga, selamat buat kelulusan kamu."

Mereka kembali berpelukan, membiarkan orang-orang menatap mereka dengan senyum.

"Ayah ayo foto berempat!"

"Berempat?" Tanya yang lain bingung begitu dengan Jeno.

"Iya berempat, sama adik bayi!"

"Adik bayi?"

"Iya, ada adik bayi di perut papi!" Kata Jino semangat, Jeno dan yang lainnya menatap Jaemin seolah bertanya.

accident | nomin [✓]Where stories live. Discover now