Prologue ; Star.

3.1K 332 237
                                    

Ada mitos yang setidaknya membuat banyak orang percaya jika membuat permintaan di saat bintang jatuh, apapun permintaannya pasti akan terkabulkan.

Taehyun salah satu orang yang percaya akan mitos tersebut, lalu sebuah kebetulan atau memang takdir dengan kedua matanya sendiri Taehyun.

Dia mengucek matanya sendiri, apakah dia salah lihat ya? Tapi apapun yang terjadi membuat permintaan adalah nomor satu untuk saat ini.

Kedua tangannya saling bertautan dengan menutup matanya mengharapkan sesuatu di sana, lalu dirinya tersenyum setelah mengatakan permintaannya.

Tercapai atau tidak, Taehyun tidak peduli, lagipula dia hanya mau memastikan apakah benar membuat permintaan di saat bintang jatuh akan tercapai.

"Taehyun waktu belajarmu belum selesai, kenapa kamu berdiam di balkon? Gak mau belajar ya?"

Dirinya tentu saja mengetahui suara siapa yang baru saja menyuruhnya untuk belajar itu, kakinya segera berjalan pergi dari balkon kamarnya.

Taehyun malas berdebat dengan orang tuanya sendiri, makanya dia memilih menurut dan duduk depan meja belajarnya sambil membuka buku pelajarannya.

Dia akan segera ujian kelulusan maka orang tuanya tambah keras saja kepadanya agar bisa masuk ke universitas terbaik di kotanya itu.

Pintu kamarnya terbuka dan Taehyun menoleh di sana ada mamanya yang datang dengan beberapa kertas hasil ujian hariannya di kelas.

"Mama melihat nilai matematika milikmu menurun, kenapa?"

"Maaf ma, Taehyun gak fokus saat ujian," balas Taehyun namun dia malah kaget saat merasakan tangan mamanya yang langsung mencubit lengannya dengan kuat.

"Gak fokus? Apa yang membuatmu gak fokus?"

Taehyun cuma bisa menahan suaranya agar tidak meringis akibat cubitan keras mamanya di lengannya itu.

Gapapa Taehyun, ini masih mending di bandingkan papanya yang akan membuatnya jauh lebih parah daripada mamanya.

"Mama tidak mau tau apapun yang terjadi, kamu harus mendapatkan nilai paling besar di ujian kelulusanmu nanti, untuk kali ini mama yang akan buat alasan ke papamu soal nilaimu yang menurun ini."

Jangan pikir mamanya baik karena mau menutupi Taehyun dari papanya, karena kalau baik mana mungkin mamanya menutut hal yang lain dari dirinya.

Mamanya melakukan hal tersebut namun ada permintaan lain dari ucapannya.

"Terima kasih, ma."

"Hm, lanjut belajar sana."

Taehyun menganggukkan kepalanya dengan mamanya yang berjalan keluar dari kamarnya, sedangkan Taehyun meletakkan kepalanya ke atas meja dengan matanya melirik kearah lengannya yang tampak memerah akibat cubitan dari mamanya tadi.

Dia itu anak kandung apa anak pungut sih? Orang tuanya itu bersikap seperti dirinya itu anak pungut.

Jauh berbeda perlakuan dengan kakaknya yang sangat di manja padahal otaknya pas-pasan jauh sekali dengan Taehyun yang selalu membawa juara dari smp sampai sekarang.

Malas mengeluh, Taehyun segera belajar untuk ujiannya nanti, gapapa Taehyun sehabis ini dia akan baik-baik saja karena akan masuk ke bangku kuliah.

Entahlah dia akan baik-baik saja atau sama saja seperti sebelumnya, tapi apa salahnya berharap dulu.

Namun harapannya tadi bukan soal orang tuanya sih, tapi soal hal yang lain.

Mungkin nanti Taehyun akan balas dendam dengan semua perlakuan orang tuanya, bukan dengan hal yang jahat seperti membunuh mereka, hal tersebut tidak terlintas di kepala Taehyun sama sekali.

Falling Star -beomtaeWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu