30. Brother.

1.1K 229 91
                                    

Double up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Reputasi Gihyun itu sudah jelek sekali saat ini di fakultas, mau apapun dia lakukan pasti bakalan langsung di perhatikan oleh orang-orang.

Tentunya dia mana mau bukan pergi ke ruangan sekre yang ada dirinya akan jadi bahan pembicaraan anak-anak bem di sana.

Terlebih teman-temannya yang selalu bersama dengan dirinya mendadak tiba-tiba langsung menjauh karena cuitan di base tentang dirinya yang suka bolak balik hotel itu.

Padahal mereka suka pergi bersama dengan Gihyun juga ke club, tapi pas dia ada masalah semuanya langsung pada menjauh.

Dan anehnya malah adiknya yang mendekat kepadanya, Gihyun yakin jika adiknya itu saat ini masih ada kelas, namun cowok itu seperti tidak tertarik untuk kembali ke kelas dan malah menemaninya saat ini.

Posisi mereka tentu saja tidak lagi di kamar mandi, mereka berdua ada tidak jauh dari kamar mandi tepatnya di bangku yang memang di sediakan setiap sudut kelas.

"Jangan melakukan hal yang bodoh, kak."

"Aku kan memang bodoh," balas Gihyun yang malah merasakan tangan adiknya yang memeluk tubuhnya dari samping saat ini.

"Tidak, kakak gak bodoh, maafkan aku," jawab Taehyun dengan sungguh-sungguh sambil memeluk tubuh kakaknya itu.

Gihyun heran adiknya itu jelmaan malaikat? Sudah di sakiti oleh dirinya seumur hidup malah masih bisa-bisanya berkata maaf untuk orang yang tidak berguna seperti dirinya?

"Kakak kalau mau pulang, gapapa pulang aja lagipula dosen akan maklum," ucap Taehyun yang malah heran tangan kakaknya itu memegang dengan erat tangannya saat ini.

Taehyun merasakan tubuh kakaknya yang malah bergetar dengan hebat seperti sedang ketakutan.

"Kak?"

"Aku akan berhadapan langsung dengan papa saat pulang," ucap Gihyun dengan cepat yang membuat Taehyun kebingungan.

Bukannya saudaranya itu sangat akrab sama papanya? Kenapa sekarang malah terlihat tidak ingin bertemu dengan papanya?

Mungkin bukan waktunya Taehyun bahas soal tentang apa yang ingin dia tanyakan saat ini.

"Kakak hamil?"

"Semua perkataan di base itu benar, aku hamil."

Kakaknya menjawab pertanyaan tersebut sambil tertawa, walaupun jelas sekali tertawanya bukan tertawa senang.

Mana mungkin kakaknya senang dengan kondisi dirinya menjadi bahan pembicaraan oleh anak-anak satu fakultas mereka.

Gihyun yang terkenal karena social butterfly sekarang tambah terkenal karena masalah dirinya yang hamil dan suka check in ke hotel.

"Siapa ayahnya?"

"Kalaupun aku memberitahumu, kamu gak akan kenal dan cowok itu gak akan juga mau tanggung jawab," balas Gihyun sambil menundukkan kepalanya melihat kearah perutnya yang masih datar di sana.

Taehyun mengepalkan kedua tangannya, enak sekali cowok itu gak mau tanggung jawab setelah membuat kakaknya hamil.

"Kenapa kakak sudah pesimis duluan?"

Apakah ayah dari bayi yang ada di kandungan kakaknya masih seusia mereka dan gak mau menanggung beban menjadi orang tua di usia semuda ini? Kalau iya, pakai pengaman dong biar gak terjadi hal-hal semacam ini.

"Dia suami orang, Taehyun."

Jawaban kakaknya benar-benar tidak pernah terpikirkan oleh Taehyun sama sekali.

Falling Star -beomtaeWhere stories live. Discover now