13. Coincidence.

1.2K 251 150
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Taehyun bisa melihat wanita paruh baya di hadapannya yang terus menyemangatinya dari pertemuan di restoran cepat saji sampai di rumah.

Padahal dirinya baik-baik saja mungkin cuma kaget saja karena bertemu dengan mama dan juga kakaknya.

Kalau kakaknya sih Taehyun biasa aja karena sering ketemu di kampus, kalau mamanya dia mungkin agak syok.

"Istirahat ya."

Taehyun mengangguk mendengar hal tersebut, namun dia tetap memilih untuk duduk di sofa ruang tamu, bunda dari kakak tingkatnya juga sudah pergi ke kamarnya.

Beomgyu ada di kamarnya karena mau mandi katanya, sekarang benar-benar hanya ada Taehyun sendirian disini.

Dirinya pasti memikirkan kalau mama dan kakaknya itu sedang bercerita ke papanya soal pertemuan hari ini, jelas sekali.

Taehyun sudah hapal di luar kepalanya, dia meletakkan dagunya di balik telapak tangannya.

Kenapa juga secara kebetulan mereka bisa bertemu di sana coba? Apalagi ternyata sebuah kebetulan juga kalau bunda kakak tingkatnya berteman sama mamanya? Sungguh gila.

Kakaknya pasti sebelum kejadian tadi ingin mendapatkan perhatian dari bundanya Beomgyu jelas sekali, apalagi kakaknya kan suka sama Beomgyu.

Taehyun jadi berpikir kakaknya pasti mengira dia mendekati Beomgyu, dia tau kakaknya pasti memikirkan hal ini, dirinya cuma bisa menghela nafas panjang lalu meletakkan kepalanya ke atas meja.

Dia belum niat untuk ke kamar, dia masih memikirkan apa yang terjadi hari ini.

Pagi sampai siangnya dia masih senang karena training di kafe yang akan menjadi tempat kerjanya nanti, lalu sorenya dia malah bertemu mama dan kakaknya, memang hari ini ada kebahagiaan dan juga ada bumbu membuat emosinya.

Taehyun tidak takut sama kakaknya, dia malah memikirkan balas dendam terbaik ke kakaknya itu harus apa ya, dia harus mulai memikirkan hal tersebut.

Kalau untuk mama dan papanya, Taehyun akan bersih keras untuk mengambil semua apa yang dia selama ini dapatkan dan membakarnya di hadapan kedua orang tuanya itu sambil tersenyum, itu ide yang akan sangat melekat di kepala Taehyun.

"Masih disini, dek?"

Taehyun menoleh kearah tangga dimana ada Beomgyu yang turun dengan kaos oblong dan celana tidurnya sambil menggosok-gosokkan handuk ke rambutnya yang basah.

Mata Taehyun malah salah fokus sama muka kakak tingkatnya itu, lebih tepatnya ke jidat kakak tingkatnya.

Kakak tingkatnya itu rambutnya selalu menutupi jidatnya, makanya pas Taehyun melihat hal ini mendadak menjadi terkesima.

Baiklah Taehyun gak boleh seperti itu, dia gak boleh suka sama Beomgyu seperti perkataan Minseo kepadanya.

"Gak usah terlalu di pikirkan kejadian di restoran tadi anggap saja angin lalu," ucap Beomgyu sambil duduk lalu meraih remote yang ada di atas meja dan mulai menyalakan tv.

"Mamaku sempat menelpon ya saat aku pingsan beberapa saat yang lalu?"

Beomgyu mendengar itu mengalihkan pandangannya dari remote ke Taehyun yang ada di bawahnya, soalnya Taehyun suka sekali duduk di karpet bulu yang ada di ruang tamu ini.

Sebenarnya sih memang nyaman sih duduk di sana, tapi kalau ada sofa, kenapa gak duduk di sofa aja.

"Ya, dia menelpon mu dengan nomor yang tidak ada di kontakmu, aku pikir siapa ternyata mamamu dan aku tidak bisa menahan diri saat mendengar semua umpatan yang diberikan oleh mamamu."

Falling Star -beomtaeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora