03. Surat Biasa ༘⋆🌷🫧💭₊˚ෆ

1.2K 156 9
                                    

"Hanya surat biasa. Namun,
mampu membuatku kalah tak
berdaya"

"Dunia ngga adil buat gue yang kehilangan semuanya"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Dunia ngga adil buat gue
yang kehilangan semuanya"

___zayyan___

.
.
.

HAPPY READING

*******

Seorang laki-laki membawa sebuah kertas kecil yang ia genggam di tangan kanannya, laki-laki itu berhenti di sebuah taman dekat danau. Ia mulai memejamkan matanya dan mencoba menghirup angin yang terus menerpanya.

Laki laki itu kembali membuka isi surat tersebut dan membacanya, terlihat laki-laki itu tersenyum hambar. Matanya mulai ber kaca-kaca saat benar-benar membaca semua isi surat itu.

"Mah.. Pah.. Zayyan kangen..." Mata zayyan sudah tak kuasa menahan bendungan air dari sudut matanya yang indah, ia menundukan kepalanya seakan benar-benar sudah lelah dengan semua ini.

Zayyan ingin menyerah, tapi masih banyak yang zayyan impikan di dunia. Namun, Bagaimana jika seorang anak tumbuh dewasa tanpa peran orang tua, bukankah itu terasa menyakitkan? Ia sudah memikul banyak beban dalam hidupnya sejak kecil, bahkan kali ini dunia sedang tidak berpihak padanya. Bagaimana dia harus berjuang sendirian melawan semua takdirnya tanpa orang tua. Apakah hidup zayyan akan berakhir sia-sia? Apakah cita-citanya menjadi seorang pilot tidak akan terwujud?

Langit kini mulai berganti gelap, dan zayyan masih setia berada di taman itu, alunan angin membuat helaian rambut lelaki itu berterbangan dan terlihat berantakan. Matanya terlihat sembab akibat tangisannya sejak tadi sore. Perih rasanya ketika ia sudah dalam kondisi seperti ini.

Ia kembali mendongakkan kepalanya dan menyenderkannya pada kursi yang ia duduki sejak tadi. Matanya mulai terpejam untuk mencoba menenangkan pikirannya. Dia bingung apa yang harus ia lakukan setelah ini, Zayyan rasa ini tak adil untuknya. Tapi mau bagaimana lagi? Takdir tetaplah takdir.

****

"SING!"

Suara cukup keras itu terdengar memantul, membuat seorang lelaki bernama Sing sedikit kaget, pasalnya dia sedang asik bermain game di kamarnya. Tau siapa yang memanggilnya, Sing pun memilih menghentikan aktifitas mabarnya bersama sahabat dan mulai beranjak dari ranjangnya. Dia takut jika dia tidak menghampiri wanita itu, mungkin uang sakunya akan dikurangi. Itu tidak bisa, Sing tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Iya mih, kenapa?," Sing mulai menelan ludahnya susah payah sembari merasakan nafasnya yang ngos ngosan akibat berlarian menuju taman belakang.

"Mamih cuma mau bilang, tadi pagi mamih sama papih udah sepakat kalo kita mau cariin guru privat buat kamu" Ucap wanita itu tersenyum manis, ia hanya ingin sing tumbuh dengan cerdas seperti anak pertamanya.

EXSBLASS & ZAYYAN [BELUM DI REVISI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt