33. Kecewa

876 133 49
                                    

"Dipaksa untuk tetap berdiri tegak dengan tubuh yang sudah cacat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dipaksa untuk tetap berdiri
tegak dengan tubuh yang sudah cacat."

********

Perdebatan pedas di antara keduanya semakin memanas, Exsblass saling bela membela Zayyan. Sedangkan Elgras terus memaki-maki, memburuk-burukkan, dan mencela Zayyan. Jika kamu tanya bagaimana Zayyan sekarang, jawabannya hanya satu, diam. Mulutnya terasa kering, jantungnya terasa tak karuan, ingin sekali ia tumbang, matanya memerah ingin menangis. Zayyan yakin kebohongan ini akan segera terbongkarterbongkar.

"Bukan gue yang gila, tapi lo, Bodoh!" Lex mengumpat.

"Lex," panggil Zayyan lemah, dari tadi memang ia berada di sebelah Lex. Namun, ia hanya menyimak tak berani berkutik. Jantungnya yang kembali sakit sekitar lima menit yang lalu masih ia tahan sampai sekarang.

Lex menoleh, perdebatan dilanjutkan oleh Sing dan yang lainnya. Mereka tidak saling melawan hanya umpatan yang terus keluar dari mulut masing-masing. "Apa? Lo mau bilang kalo lo emang ngga kaya apa yang diomongin mereka, 'kan? Ya udah buru!"

Zayyan menggelengkan kepalanya. Lex mengerutkan kedua alisnya, ia bingung. Dan di sisi lain ada Sing yang sedang berkoar-koar paling semangat di sana.

"Kalo masih mau di sini, gue panggil juga para dayang-dayang gue!" ucap Sing.

Semua anggota Elgras menatap Sing tidak wajar. "Panggil! Panggil semua, kalo perlu satu RT lo panggil!"

"Satu RT? Sing bukannya lo gabung di sepuluh RT sekaligus?" tanya Wain.

"O iya, ngga pa-pa kali ya gue panggil semuanya?"

"Sing buruan panggil" sahut Gyumin.

"Oke, siapa takut. Bentar" Sing menoleh ke arah Bomsu. "Hospot dong, ngga ada pulsa"

"Bangke!" Bomsu mendorong Sing, dan Sing hanya cengengesan.

"Kalian cuma mau omongin itu 'kan? Sekarang kalian pergi dari sini, kita ngga butuh omongan ngga penting dari mulut kalian!" Lex mengusir mereka pergi, sedari tadi memang mereka tidak melakukan perlawanan sama sekali.

Salah satu dari mereka berdecak. "Ck, ayolah ini bukan soal penting atau ngga nya, tapi ada satu hal lagi yang mau gue bongkar di sini. Orang yang kalian belain mati-matian ternyata adalah seorang pembohong handal, apa kalian ngga pernah merasa aneh sama sikapnya?"

Dia menghela nafas. "Hufftt... Pantes aja kalian ngga dikasih tau, kalian 'kan ngga dianggap sahabat sama dia, Zayyan Rifki Alfaro. Dia bahkan ngga ngasih tau kalian kalo sebenernya dia itu sepupunya Erlangga dan kita tau kegiatan kalian selama ini, dari Zayyan. Gimana? Puas 'kan?"

"Udahlah, kita pergi aja."

Semua anggota Elgras pergi meninggalkan markas, dan semua inti Exblass hanya bisa diam dan membiarkan mereka pergi tanpa luka di tubuhnya. Kali ini benar-benar tidak bisa dibela lagi, Exsblass butuh penjelasan sekarang juga dari Zayyan.

EXSBLASS & ZAYYAN [BELUM DI REVISI]Where stories live. Discover now