Chapter 5

114K 5.8K 18
                                    

Fiuhhh akhirnya upload juga hehe....

Semoga aja besok 'Sayangnya Sayang' bisa di upload ya

Mohon ditunggu

Jangan lupa vote dan comment agar ceritanya berlanjut

*-*-*

"Kau licik" ucap Ayra ketika mereka telah masuk ke dalam kamar Gideon menyekapnya kemarin.

Pria itu yang mendengar ucapannya langsung membalikkan badannya. Menatapnya tajam yang tak membuat Ayra gentar.

Mungkin jika tatapan bisa membunuh. Ayra mungkin sudah tergeletak mengenaskan di lantai.

Tatapan mata Gideon menyiratkan jika pria itu tak segan untuk mencekiknya sekarang. Padahal seharusnya Ayra yang marah dan kesal.

Pria itu tak memberitahunya apapun tentang rencana busuk untuk mengatakan pada semua orang tentang pernikahan mereka.

Bahkan Ayra sama sekali tak mengetahui masalah cincin sialan yang berada di jarinya saat ini.

Tentu saja pria itu yang menyematkannya ketika menahan tangannya saat di lift. Pria itu terlalu licik melakukan semua ini padanya.

Pria itu tak menginginkannya bekerja dan pria itu akan mendapatkannya.

Tidak diperbolehkan memiliki hubungan dengan teman sekantor

Peraturan itu jelas tertanam di dalam otaknya. Ayra terlalu kekeh untuk lanjut bekerja sampai keputusan pernikahan keluar.

Lalu bos besarnya itu tak menyetujuinya. Kemudian mungkin rencana itu muncul dan menjebak Ayra dengan mengumumkan hubungan mereka pada publik.

Bahkan mengatakan tentang pernikahan

Brengsek!

"Kau yang hendak bermain denganku. Kau mengatakan jika kau akan pulang dan bersembunyi di apartemenmu. Kau pikir aku tak mengetahuinya ?" Ucapan Gideon membuat Ayra terdiam.

Sebelum menatap tajam sosok pria di depannya.

"Kau menyadapku... Kau..."

Gideon berderap mendekatinya dan membuat Ayra yang tak siap dengan hal itu. Langsung memundurkan tubuhnya dan berharap dapat menjauh dari Gideon yang siap menelannya mentah-mentah.

Namun gerakannya terhalang heels yang dikenakannya. Gideon mencengkram lengannya dan membuat Ayra mengerang sakit.

"Kau berusaha kabur dengan membawa anakku. Kau pikir aku akan percaya padamu ?" Gideon memegang pipinya dan mencengkeramnya erat.

Mungkin jika dulu posisinya ia tak begitu membenci Gideon. Ayra mungkin merasa takut dan pasrah akan hidupnya.

Namun rasa benci lebih melekat di tubuhnya dan membuatnya tak gentar sedikitpun. Berhadapan dengan sosok manusia jelmaan iblis di depannya.

"Ayra, kau terlalu naif jika berpikir aku melepaskanmu begitu saja. Kau akan tunduk padaku dan memang seharusnya begitu" desis Gideon yang membuat Ayra semakin merasa kesal.

Gideon menatapnya lekat dan Ayra sama sekali tak mengalihkan pandangan matanya. Berusaha menegarkan dirinya untuk membalas tatapan Gideon.

"Kau bajingan" balas Ayra yang menimbulkan senyuman di sudut bibir Gideon.

"Ya, itu aku" balas Gideon dengan melepaskan Ayra.

Sebelum melangkah menjauh dan menatap Ayra dengan tatapan dinginnya. Pria itu terlihat marah padanya tetapi Ayra lebih marah daripada pria itu.

"Kita sepakat ..." Gideon menggelengkan kepalanya pelan yang membuat Ayra langsung terdiam.

"Kita tidak sepakat, Ayra. Kau akan menikah denganku. Tapi bukan kau yang mengaturnya, Dear. Kau ikut aturanku, itu yang seharusnya kau lakukan"

Scandal of BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang