P. 2 :🍀 Hutan laba-laba 🍀

67 27 0
                                    

Chapter 2: Hutan laba-laba
The Pandora of Memory

Tiba-tiba Pergerakan sang-laba-laba terhenti, saat sebuah panah menembus tubuhnya, tubuhnya nampak mengeliat kesakitan lalu beberapa detik menegang, lalu tewas seketika. Kedua anak yang dalam pelukan gadis itu mengidik histeris, sementara Gadis bersurai pink itu hanya menatap terkejut, dari mana panah itu berasal.

Mata jade-nya menangkap sosok lelaki tampan, dengan tubuh tegap, bermata biru, dengan kilauan surai emas dirambutnya, yang diikat setengah dan miliki cabang kepangan yang diikat kecil-kecil, mengenggam busur dengan erat ditanganya, dengan sorot mata tajam, memandang gadis bersurai pink tersebut, dengan tatapan-tak terbaca.

Mata jade-nya menangkap sosok lelaki tampan, dengan tubuh tegap, bermata biru, dengan kilauan surai emas dirambutnya, yang diikat setengah dan miliki cabang kepangan yang diikat kecil-kecil, mengenggam busur dengan erat ditanganya, dengan sorot ma...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara gemuruh lagi-lagi mengangetkan Gadis itu, saat Mendengar langkah-kaki terdengar bermunculan, bersamaan sosok-sosok laki-laki maupun perempuan dengan berbaju hijau, dengan mengunakan sebuah pedang dan ada pula yang mengenggam panah menyerbu pasukan Laba-laba yang nampak lari kocar-kacir dengan panic.

"Kakak pertolongan telah datang,"Seruan kelegaan datang dari si anak perempuan, mandang gadis itu dengan raut amat tenang.

Si Gadis tak memberikan respont apa-pun, dia hanya mengamati raut tenang pria bermata biru itu dengan lekat, lalu sang laki-laki mendekat secara perlahan tampa memperdulikan pasukan lain-nya yang nampak berlarian mengejar laba-laba, dan perlahan m...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Si Gadis tak memberikan respont apa-pun, dia hanya mengamati raut tenang pria bermata biru itu dengan lekat, lalu sang laki-laki mendekat secara perlahan tampa memperdulikan pasukan lain-nya yang nampak berlarian mengejar laba-laba, dan perlahan mendekati pada mereka.

Namun pergerakan sang Gadis melemah, dan langsung kehilangan kesadaran, saat sang laki-laki mulai mendekat, beruntung lelaki itu dengan cepat berlari, menangkap tubuhnya yang nyaris menghantam bebatuan dibawah pijakanya, dan membuat kedua anak kembar itu berteriak cemas.

"Kakak! Dia tidak apa-apa!, Tolong dia Tuanku-pangeran"Jerit anak perempuan dengan matanya yang mulai mengalir, dan membungkuk-bungkuk.

"Tuanku-pangeran, Kumohon tolong kakak itu dia menyelamatkan nyawa kami dari laba-laba,"Jerit anak lelaki itu dengan padangan sedih, memperhatikan sosok lemah Gadis bersurai pink, yang berada dalam dekapanya, dengan sorot mata tak-terbaca.

Pandora of MemoryWhere stories live. Discover now