P. 9 :🍀Tekat dan Kenangan🍀

57 24 0
                                    

[Tekat dan Kenangan]

Sakura tak mengetahui bahasa apa yang diucapkan Legolas, namun gadis bersurai merah-muda mengerti apa yang diucapkan elf tampan yang saat ini memeluknya dengan possesif seolah ia adalah sesuatu yang mudah hancur, rapuh dan mudah hilangan dari pandanganya.

"Hir-ni Legolas!,"Suara Tauriel terdengar mendekat. Sakura nampak melihat sosok Tauriel berlari mendekat dengan pandangan siaga, karna masih banyak sosok orc masih ada disekitar mereka mengejar Para Darwh yang nampak sedang terbawah arus sungai. "Nampaknya kita masih harus sibuk mengurus mereka,"Ucap Tauriel menatap beberapa orc yang nampaknya tak jauh dari belakangnya, membuat Pangeran Elf-tampan bangkit membantu Sakura berdiri dalam keheningan. Legolas lalu mengambil Busur yang tergeletak ditanah dengan cepat.

Sembari beradu punggung dengan Sakura, dan Tauriel. "Saatnya bertarung,"Ucap Legolas berdecih ria karna ia merasa momentnya terganggu, membuat Tauriel menyengitkan pandangan, apa sebegitunya pangeran elf disampingnya, ingin membunuh para orc, karna wanita-elf ini kurang peka dengan keadaan. Sementara Sakura mengambil kembali jalur mengejar para Darwh menyusuri sungai memastikan mereka baik-baik saja, dan Legolas serta Tauriel dibelakangnya.

Sakura mengarakan hantaman bogem-mentah pada sosok Orc besar yang menganggunya beberapa detik lalu(?) orc itu mencoba memblokade gadis itu. Dengan ending sang orc itu terlempar kesungai, lalu mata Sakura fokus dengan Orc lainya yang nampak ingin menyerangnya, tidak hanya satu melainkan lima sekaligus.

Mata Sakura menatap tajam pada musuh disekitar, jantungnya berdebar kuat, dengan moment baru yang ia rasakan, dimana kekuatan yang mengalir deras bagai air, menyelubungi dirinya membuat ia takut sekaligus panic mendera padanya, bukan perkara mudah dimana dirimu yang andai kehilangan ingatan dan kau bertanya-tanya bagai mana kau sanggup memiliki kemampuan mengerikan yang bahkan bisa menghantam tubuh monster atau sebongkah batu sungai yang super keras.

Apa jangan-jangan Apa dirimu "adalah Monster'
Apakah dirimu orang yang jahat dulunya?
Apakah dirimu melakukan sebuah kesalahan.

Pemikiran Negatif seolah mulai menguncang Sakura, namun gadis itu mencobah berusaha melawan, ia tak menghitung Orc yang dibuatnya babak-belur, ia tak melihat lagi apa saja yang dihancurkan disekitarnya, dan ia membiarkan segalanya hancur serta meledak-ledak dengan kekuatanya.

Legolas menyadari hal itu, lelaki Elf itu bisa melihat Sakura yang beberapa kali terlihat mengacukan pukulan dengan kepalan tangan yang gemetar. Membuat ia menghawatirkan kondisi terburuk yang akan berdampak pada mental gadis bersurai Pink itu. Yang harus dilakukanya adalah mengusir para Orc itu dari perbatasan, dan membawa Sakura kembali Grendwood, ia tak peduli lagi jika tetua akan mempertanyakan kekacawan apa yang dilakukan para tahanan kurcaci serta Sakura yang jadi pelarian, atau Ayahandanya yang mempertanyakan tentang kenapa ia terus mengingginkan gadis itu tinggal diwilayah Elf, ia tak cukup bisa menjauh dari gadis, seolah hatinya menuntunya untuk tetap bersikukuh pada keyakinanya, ia jadi teringat saat seorang guru elf wanita di istana mengajarinya, saat menjadi Elfling. (Elfling : Adalah masa kecil/juga Remaja Seorang Elf).

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

[FLASTBACK]

Semasa Elfling seorang Elf muda, mendapat banyak ilmu, baik pelajaran dasar berupa, berburu, yang biasanya diambil oleh Elf lelaki, besic bertahan hidup, aura, pelajaran astromi, bermain music, pengobatan, bahkan beberapa sihir, masih banyak lagi tergantung mereka yang menginginkanya.

[Legolas Pov]
Hari itu adalah hari pertamaku, belajar tentang puisi, serta arti hidup yang kami pelajari dari kitab-kitab yang kami pelajari beratus tahun-tahun. Madam Joze adalah guru Astronomiku sekaligus puisi, yang memiliki usia 19020 tahun, beliau adalah elleth yang cantik serta bijaksana aku sangat menghormatinya. Beliau mengajariku banyak hal diluar pelajaranya. Pembahasan yang diulas sangat seru dan menyenangkan, aku semakin nyaman bersamanya, pasalnya aku bukan elfing yang mudah dekat dengan lain, apa lagi dengan seorang elleth, mungkin karna kehidupan formalitas sebagai Pangeran tunggal kerajaan, aku terbiasa bersikap dingin pada lawan jenis dan juga menjaga sikap membuatku seperti itu.

Pandora of MemoryWhere stories live. Discover now