P. 3 : 🍀Percikan yang Nyata🍀

46 26 0
                                    

Percikan yang Nyata
The Pandora of Memory

[Percikan yang Nyata]

Setelah itu, beberapa hari berlalu tampa masalah. Setelah permintaan Twins elfling yang ngotot untuk menjaga gadis-pink itu sebagai ucapan terimakasi. Mereka berdua menjaga dari, Pagi dan Siang hari sampai gadis itu bangun. Meski awalnya pihak dari Healer Heaven melarang-nya. karna takut keberadaan elfling justru akan menganggu pasien yang lain (Ya namanya kebiasan anak-anak biasanya membuat keributan) Namun mereka diizinkan, karna Legolas mengizinkan-nya.

Dan bagusnya keberadaan kedua Twins menjaga gadis itu selama koma, justru membuat Legolas merasa senang dan disudut hatinya entah kenapa.

"Hir nin,"Panggil seseorang pada Legolas.

"Mumm?!,"Ucap Legolas lalu memandang sosok ellon-rupawan berambut coklat gelap, terurai dibahu, mengenakan baju-rajut abu-abu tampa lengan, dan celana coklat serta sendal tali.

"Anda terlihat berbeda?!,"Jawab ellon itu sembari mengusap-ngusap dagu-nya, seolah memiliki sebuah janggut didagunya. Saat ini baik dirinya dan sang Pangeran Legolas tengah berada di tempat latihan diarena panah, karna tutor yang akan menjadi pengawas mereka berhalangan datang, dan nampaknya mereka akhirnya latihan-sendiri, dan sekarang latihan mereka hampir berakhir.

"Apa? Ah maksutmu Aku!?,"Legolas menyengit berjalan mengarah ketempat peristirahatan bersama teman-nya itu. Dan dengan lihai ia mulai sibuk mengasah, mata panah setelah memakainya. "Mengapa? Kau berkata begitu?!,"Tanya Legolas dengan nada penasaran.

"Aura anda begitu bersinar beberapa hari ini, seperti anda menemukan sesuatu yang selama ini anda cari,"Ucapnya dengan nada-intelejent.

"Menemukan yang aku cari!,"Legolas menyengit mendengar rekan latihan memandangnya sembari tersenyum jujur yang tak terlihat ada kebohongan. Saat diarea itu hanya mereka berdua saja disana, dan teman-nya lalu ikut-ikutan mengolesi minyak besi busur-nya sendiri, sembari menunggu Legolas membuka suara. Namun belum Legolas menemukan jawabanya, dari otak encernya seseorang ellon berbaju zirah-bajah datang memanggilnya sekali.

Seorang pengawal-zirah penguna tombak masuk ke area-latihan, ellon itu membungkuk, menatap Legolas, "Maaf, Hir nin. King Thranduil ingin bertemu dengan anda!."Ucapnya santun.

Baiklah!, dimana King sekarang?!,"Tanya Legolas saat lelaki itu meletakan busurnya diatas meja.

"Saat ini Beliau ada diruang Study,"Ucap sang pengawal, sembari kembali mengangguk pasti, membuat Legolas terdiam membuat ellon tampan disampingnya, memutar matanya bosan.

"Pergilah! Sebelum kemurkaan Ayahmu muncul, bagai meteor didalam lava jika kau terlambat,"Ucap Sang lelaki menghelah nafas membuat, Legolas ikut menghelah nafas mendengar-itu. "Aku akan membersihkan tempat ini! Sebelum pulang,"Ucapnya sembari tersenyum menepuk bahu Legolas akrab. "Asalkan kakimu tak tersesat malah ke Heaven healer,"Ucapnya dengan nada mengoda.

Mendengar ucapan main-main sang-rekan latihanya. Membuat tubuh membeku seketika, mata Legolas membulat, matanya langsung menatap tajam namun dibalas dengan tatapan ceria dan seringai ala kemenangan seolah berkata : Anda kalah Pangeran. "Kita harus bicara setelah ini Cappu!,"Dengkus Legolas memandang lelaki itu, langsung meninggalkan Arena latihan bersama pengawal, dan berharap tak ada masalah saat ia bertemu sang Ayah.

Bisa jadi Cappu mengodainya, karna sepertinya Cappu sudah mendengar gosip-gosip elleth yang memberinya kabar soal keberadaan Legolas yang sering mengunjungi di Healing Heaven, akhir-akhir ini.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
🍀Lightning Shun🍀

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Pandora of MemoryWhere stories live. Discover now