P. 11 :🍀 Pengejaran 🍀

53 23 1
                                    

Chapter 8: Part 8 : Pengejaran
The Pandora of Memory

Aku sudah pernah merasakan bagaimana tanpa sosok mereka, meski sesaat saja, serasa kesepian adalah milik utuh disaatku sendiri.

"Aku tak menyangka hal ini,"Ucap Legolas dengan pandangan gusar, badanya bergerak mondar-mandir diruang perapian-pribadinya namun ia tak sendiri disana dia bersama Sakura, Shadi/Stella dan Cappu dalam keheningan. lantaran gara-gara mendengar ucapan Cappu ditaman ruang peristirahtan soal kepergian Tauriel tadi. Legolas saat itu memutuskan untuk segera melakukan pengejaran akan tetapi pihak istana melarang keras para Elf Greendwood keluar dari hutan, perihal masalah penyerangan para Orc kemarin. Dan Saat meminta langsung pada sang Raja Legolas juga mendapatkan penolakan yang tegas dengan alasan demi keamananya sebagai seorang pangeran.

"Bukan hanya kau kami juga merasa ini adalah masalah untuk komandan Tuanku," Guma Cappu mendengkus memandang Legolas dengan desaan napas yang berhembus secara pelan. "Aku rasa aku punya sedikit ide gagasan jika anda mau mendengar,"Ucap Cappu dan Legolas mempelototinya dengan cepat.

"Apa itu?,"Ucap Legolas.

.

.

.

[Beberapa jam kemudian]

Suara langkah kaki terdengar samar, melewati jalan curam menuju area jalan bawah tanah penjara, lorong itu nampak curam tampa penghalang membuat semua orang bisa melihat seberapa tingginya mereka ditempat mereka berada. dua sosok bertudung hitam melewati jalan dengan tenang dengan waspada. Hari itu jalur jembatan serta sekitarnya menyepi karna sudah waktu pergantian jaga.

"Apa anda yakin?,"Tanya salah satu pengguna tudung itu mengangkat kepalanya, menunjukan wajah Sakura haruno sipemeran utama yang ternyata berada dibalik tudung itu, dan pemakai tudung yang diekorinya adalah pangeran elf tampan kita sodara-sodara Legolas Greenleaf.

"Ya, kurasa cara ini tak buruk juga, diwaktu dimana matahari pagi sedikit meredup maka pergantian shiff jaga akan dilakukan,"Ucap Legolas menghelah nafas bergerak pelan mentatap sekeliling.

"..."Sakura terdiam datar, matanya memandang sekeliling dimana jalan ini tak asing sama sekali. ia ingat tempat ini adalah jalan yang mirip saat ia dilewatinya saat bersama para Darwh ketika mereka mencoba kabur dari istana waktu itu.

.

.

.

"Aku datang,"Ucap Legolas menguma pelan. ia berhenti dan berdiri didepan dinding berbatu dan mengetuknya beberapa kali, membuat Sakura menyengit bingung. namun siapa sangka terdapat sebuah pintu rahasia dibaliknya saat sebuah pintu dinding nampak terbuka pelan dihadapanya.

"Masuklah sebelum penjaga baru datang untuk berganti Shif,"Bersamaan dengan munculnya Cappu dari balik batu yang merupakan pintu rahasia yang tergeser sedikit diantara dinding lorong.

"Baiklah,"Ucap Legolas berguma sekaligus mengangguk, lalu menarik tangan Sakura memasuki pintu bersamaan Cappu yang berjalan keluar pintu, tak lupa ia menyerahkan obor tampa berkata apa-pun dan pintu tertutup dengan rapat tanpa cela.

"ini,"Desis Sakura menatap sekeliling sangat gelap. Bagaikan lorong gelap tampa ujung. Dan tak tahu sampai dimana ujungnya.

"Ini adalah ruangan aman yang biasa digunakan sebagai pintu pelarian bagi keluarga kerajaan, bisa juga digunakan sebagai jalur membawa masyarakat dibilik bawah tanah,"Desis Legolas tenang suaranya nampak lebih besar dari sebelumnya, tanganya satunya mengenggam obor, dan satu lagi mengengam tangan Sakura, yang terus mengikuti tampa berkata apa-pun.

Pandora of MemoryWhere stories live. Discover now