P. :1🍀 Perjanjian 🍀

91 27 0
                                    

Chapter 1: Part 1 : Perjanjian
The Pandora of Memory

[Perjanjian]

"Ini di mana?!" Suara seorang gadis dengan rambut berwarna pink terdengar terbatuk-batuk setelah dia kembali ke kesadarannya. Dia tergeletak lemah di tanah, meringis karena merasakan rasa sakit yang luar biasa. Selain sakit di kepalanya, dia juga merasakan nyeri di seluruh tubuhnya, mulai dari bahu, sendi, hingga tulangnya. Dia harus bangkit dengan tubuh yang gemetaran.

Nafasnya melambat, dengan susah payah dia mengerahkan tenaganya untuk menggerakkan tubuhnya ke kiri, di mana dia melihat akar besar sebuah pohon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nafasnya melambat, dengan susah payah dia mengerahkan tenaganya untuk menggerakkan tubuhnya ke kiri, di mana dia melihat akar besar sebuah pohon. Dia memutuskan untuk bersandar pada akar pohon tersebut agar bisa duduk dengan lebih nyaman.

Setelah berjuang untuk duduk, dia memperhatikan penampilannya yang berantakan. Lengan bajunya rusak, rambutnya lengket karena darah yang mengalir dari kepala, dan celananya terlihat compang-camping.

 Lengan bajunya rusak, rambutnya lengket karena darah yang mengalir dari kepala, dan celananya terlihat compang-camping

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia menghela nafas, lalu meraih dadanya dan menutup matanya. Dengan konsentrasi penuh, dia memulai proses penyembuhan untuk memperbaiki luka-luka dalam tubuhnya. Proses itu memakan waktu yang tidak sebentar dan dia berusaha mengurangi rasa sakit yang dirasakannya. Dengan napas berat dan terengah-engah, dia berhasil mengeluarkan cahaya hijau dari kedua tangannya. Cahaya itu meresap ke seluruh tubuhnya, menyembuhkan luka-lukanya. Namun, dia tidak bisa menahan air mata dan terbatuk-batuk, bahkan mengeluarkan darah segar dan lendir putih dari mulutnya.

Setelah beberapa menit, dia berhasil menetralisir tubuhnya dan mengeluarkan racun serta luka-luka yang ada. Namun, dia harus merelakan banyak chakra dan merasakan rasa sakit saat menyembuhkan tubuhnya. Setelah berjuang menahan rasa sakit selama beberapa menit, gadis itu berhasil menggerakkan tubuhnya dan berdiri dengan kedua kakinya.

"Ukh.." Airmata keluar merembes deras dari kedua mata Ambernya, bersamaan ia terbatuk-batuk serta mengeluarkan darah segar, bercampur lendir putih yang menerobos paksa keluar dari mulutnya, "HUAEK.." Jeritnya dengan rasa sakit yang kuat juga timbul akibat darah yang merembes.

Setelah beberapa menit, ia sudah mencoba menetralisir tubuh-nya, beberapa luka serta racun sudah berhasil dikeluarkan-nya, dengan paksa namun ia harus merelakan banyak chakra dan rasa sakit yang timbul saat mengobati tubuh-nya. Setelah berjuang menahan rasa nyeri selama beberapa menit, gadis itu mulai berhasil mengerakan tubuh-nya, serta berdiri dengan dua kakinya.

Pandora of MemoryWhere stories live. Discover now