0 3

302 36 10
                                    

Jungkook menghempas tubuh Tzuyu dengan geram ke atas ranjang. Jungkook melepas kaosnya dan membuangnya ke lantai.

Tubuh Tzuyu bergetar ketakutan. Apa yang ia lihat sekarang bukanlah Jungkook, melainkan seorang iblis berupa manusia yang mengerikan.

"A-apa yang ingin kau lakukan?" Tzuyu meronta-ronta saat tubuh Jungkook menaiki ranjang.

"Meminta hakku sebagai suami!"

Tzuyu menggelengkan kepalanya, air mata tak henti menetes membasahi pipinya, ia mencoba menghindar, namun tubuhnya terbentur kepala ranjang.

"DIAM!!!"

Jungkook menggeram, dengan kuat ia menarik kaki Tzuyu hingga telentang di ranjang, lalu merobek semua busana Tzuyu dengan membabi buta, dan sekarang tubuh itu sudah telanjang seutuhnya.

Tzuyu tak kuasa lagi untuk melawan, tenaga di tubuhnya terasa hilang. Ia merasa diperkosa oleh suaminya sendiri, harga dirinya telah di lecehkan.

Sebenarnya mudah bagi Tzuyu memberikan semua tubuhnya dengan suka rela, bagaimana pun juga Jungkook adalah suaminya. Dia punya Hak

Jungkook melepas celananya, membuangnya ke sembarangan arah, Jungkook menikmati wajah ketakutan itu, penuh deraian air mata.

"Kau tahu hukuman apa yang pantas bagi seorang pembunuh?" Jungkook berbisik di telinga Tzuyu.

Suara itu terdengar seperti alarm mengerikan.

Tangan kiri Jungkook bertumpu di sisi kepala Tzuyu, tangan satunya lagi bersiap untuk mengangkat kaki sebelah Tzuyu agar lebih mudah ia memasukinya.

Tzuyu melirih meminta berhenti, tangan kasar Jungkook mengangkat kakinya, membuka belahan pahanya. Melakukan hubungan intim tanpa pemanasan? Tzuyu tak bisa membayangkan rasa sakitnya seperti apa.

"Nikmati hukumanmu"

Jleb...

Tzuyu meraung saat menerima tubuh Jungkook untuk pertama kalinya, tangannya meremas kuat sprei di bawah. Tzuyu bergerak gelisah, ia menangis sejadi-jadinya, menjerit kesakitan.

"J..jungkook... sudah.. ini sakit.." Tzuyu memohon agar Jungkook menghentikan hukumannya atau melembutkan sedikit hentakannya.

"Kau pantas merasakannya, Tzuyu"

Jungkook semakin membabi buta, bibirnya mencumbu dada di bawahnya untuk menciptakan bercak kemerahan.

Sial, Jungkook tak berniat melakukannya, ia jijik. Menyetubuhi seorang pembunuh yang sudah membunuh calon istrinya.

Seperti tersadar, Jungkook dengan cepat menarik diri dan menjauh, menatap bengis wajah itu.

Tzuyu terengah, baru saja ia akan mendapatkannya. Sorot matanya jelas terlihat kecewa.

Jungkook pergi berlalu saja ke kamar mandi meninggalkan Tzuyu yang terkulai lemas. Matanya kini terpejam dengan penuh jejak air mata. Jujur, Tzuyu menyimpan rasa kecewa di hatinya, tidak mendapatkan apa-apa saat ia mulai menikmati semua apa yang Jungkook lakukan.

Tzuyu menangis dalam diam, memilih untuk tetap memejamkan mata. Biarkan saja ia terlelap dalam keadaan kotor seperti ini, rasanya tidak sanggup untuk bergerak dalam kondisi sakit, nyeri dan nyilu bersamaan.

Untuk kesekian kalinya ia tersakiti, namun perbuatan Jungkook kali ini sungguh menyakitinya.

Cukup lama akhirnya Tzuyu terlelap.

Di kamar mandi Jungkook tak henti menyesali kebodohannya, dia terus mengumpat dan memukul tembok di sisinya.

"Ck...." Jungkook lalu menyalakan shower, menikmati guyuran air membasahi tubuhnya. Sial, bagaimana bisa Tzuyu senikmat itu, menghimpit kuat miliknya. Jungkook berusaha menjernihkan kembali pikirannya.

M E S H E SWhere stories live. Discover now