1 0

456 37 27
                                    

Brak . . .

Tubuh Sehun tersentak saat mendengar suara pintu menggegar kuat dan beribu bunyi hentakan sepatu. Kepalanya menoleh untuk memastikan, namun saat itu juga pukulan keras tiba-tiba mendarat di wajahnya.

Bruk . . .

Bruk . . .

Bruk . . .

Sehun sontak terjatuh dari ranjang dengan mengerang kesakitan, sudut bibirnya mengeluarkan banyak darah. "Sial." lirihnya dengan pandangan buram.

Jungkook hendak melayangkan kembali pukulannya, menjambak kasar rambut Sehun untuk mengangkat kepalanya.

"-Tuan, jangan." secepat itu Hoseok mencegat Jungkook. "Biarkan polisi yang mengurusnya." ucapnya.

Napas Jungkook memburu naik turun, tubuhnya bergetar karena tidak meluapkan semua amarahnya. "Urus laki-laki sialan ini," Jungkook menjauhkan diri dan segera menghampiri Tzuyu di ranjang. Hatinya berdenyut nyeri melihat kondisi dan penampilan Tzuyu sekarang. "Maafkan aku..." untuk pertama kalinya Jungkook menangis dan merasa bersalah, lalu mengukung tubuh Tzuyu dalam pelukannya.

Tak lama segerombolan polisi datang dan menangkap Sehun. Tangan laki-laki itu diborgol ketat. "Aku tidak masalah jika harus di penjara, tapi dalang dari semua masalah ini adalah Kim Yeri. Kalian juga harus menangkapnya atas keterlibatan kasus pembunuhan Jieun dua tahun lalu." Sehun sedikit berteriak dan pandangannya tertuju tajam ke arah Jungkook.

Jungkook terkejut, tapi ia tidak punya waktu untuk mempertanyakan hal tersebut. Dengan telaten Jungkook menutupi tubuh Tzuyu dengan selimut, lalu mengangkat tubuh itu dalam gendongannya. "Bawa dia dan selidiki semua di dalam rumah ini." Jungkook melangkah pergi.

"Kau tidak akan menemukan bukti apa pun di rumah ini," Sehun berteriak saat polisi ikut membawanya. "Karena dalang dari semua masalah ini adalah Yeri. Aku akan menunjukkan semua buktinya jika kau tidak percaya."

Sehun meronta saat polisi memaksanya untuk masuk ke dalam mobil. "Tangkap Kim Yeri, Sialan. Kalian tidak bisa membiarkan penjahat itu lolos begitu saja."

"Kami akan bertindak lanjut atas kasus ini dan menangkap Kim Yeri untuk diselidiki ke kantor polisi." marah polisi lalu melajukan mobilnya.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Jungkook memeluk erat tubuh Tzuyu, mencium berkali-kali kelopak matanya. Jungkook tak henti meminta maaf, ia benar-benar menyesal. "Bertahanlah..." lirih Jungkook sambil mengecup lama pipi Tzuyu terakhir bibirnya.

"Lebih cepat, Paman Lee." titah Jungkook.

Sampai tibanya di rumah sakit. Jungkook bergegas dan berteriak menyuruh petugas rumah sakit membawa Tzuyu ke dalam untuk segera di tangani. Jungkook membaringkan tubuh Tzuyu di atas brankar lalu di bawa ke dalam ruangan rawat.

"Maaf, Tuan. Sebaiknya anda tetap di sini untuk menunggu. Saya pastikan Nyonya akan baik-baik saja, percayalah." Woozi melarang Jungkook untuk masuk demi mematuhi kebijakan dan sedikit memberinya ketenangan.

Jungkook mau tidak mau menurut, berdiri di depan pintu dengan perasaan resah, kacau balau. Jungkook memijat pelipisnya, berharap dan berdoa istrinya baik-baik saja, semoga Tuhan mengabulkan doanya dan memberinya kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahannya.

Jungkook sungguh menyesal atas perbuatannya selama ini, ia tahu ia tidak akan pantas untuk di maafkan, namun Jungkook akan berusaha, ia berjanji akan menggantikan semua rasa sakit dan penderitaan Tzuyu dengan penuh kebahagiaan.

M E S H E SWhere stories live. Discover now