1.6

2 0 0
                                    

Haripun berlalu dengan begitu saja, matahari sudah lama digantikan oleh sang rembulan di atas awan, di temani bintang bintang di sekitarnya menjadikan langit malam sangat indah untuk di pandang.

Disamping itu pemeran utama kita sedang asik makan dan mengobrol bersama mama nya di telpon. Setelah di introgasi perihal luka lebam yang ada di wajahnya, Rian memberikan banyak alasan dan berusaha menenangkan orang tuanya agar tidak bereaksi berlebihan. Hingga akhirnya sekarang dia berada di atas kasur di tutupi selimut yang menyelimuti tubuhnya yang hanya mengenakan pakaian dalam.

Tak lama ponselnya berdering menampilkan nama sang kekasih hati di layarnya. Rian tau ini akan menjadi sesi yang panjang dan apa yang akan di bahas.

"Halo mas gantengnya aku" Sapa Rian dengan ceria

"Kamu kenapa disana" Tanpa menjawab sapaan dari Rian, Raiki langsung menanyakan poin yang ingin dintanyakannya.

"Ian berantem" Jawab Rian singkat.

"Ian mas khawatir sama kamu, kok bisa kamu beratem di hari pertama lagi" Ucap Raiki yang memang menunjukkan rasa khawatirnya.

"Cuma karna salah paham aja kok mas, bukan masalah besar" Kata Rian menjelaskan.

"Bener salah paham aja?" Tanya Raiki memastikan, dan di balas anggukan kepala oleh Riab.

"Jadi udah kelarkan salah pahamnya?" Tanya Raiki lagi.

"Iya, mas ga usah khawatir yang berantem sama Ian kan senior, sekarang udah jadi temen Ian. Bahkan mereka yang nanti Ian minta buat jagain Ian waktu ospek" Ucap Rian menjelaskan agar Raiki tidak terlalu berlebihan khawatir terhadap dirinya.

"Hahaha dasar kamu ya, licik" Ucap Raiki.

"Tapi mas suka kan" Goda Rian.

"Iya mas suka banget, apa lagi kalau kamu disini bisa mas peluk" Ucap Raiki.

"Halah alasan aja peluk peluk, padahal aslinya mesum" Ucap Rian meledek.

"Hahaha tau aja, mas lagi pengen ni" Ucap Raiki bercanda

"Sebentar aku telponin pak paijo satpam mas dulu ya, biar di bantuian sama dia" Ucap Rian membalas candaan Raiki.

"Heh jangan, ada ada aja kamu hahaha masa pak paijo" Ucap Raiki.

"Lagian mas aneh aneh sih" Balas Rian.

Akhirnya mereka mengalihkan topik pembicaraan mesum tersebut. Membahas bagaimana kabar masing masing, keadaan kampus. Membahas kura kura kesayangan Rian yang mati karena di beri makan daging wagyu A5 oleh sepupunya yang masih kecil.
Hingga akhirnya sudah larut malam dan mereka memutuskan untuk memutuskan sambungan telpon dan tidur.

Jangan berfikir Rian dan Raiki akan sleep call sepanjang malam. Menyalakan video call sepanjang malam tidak berbicara dan hanya saling tidur, tidak berguna. Karna menurut Rian itu bukanlah hal yang romantis tapi goblok. Tidak ada esensinya telpon tapi yang didengar hanya suara ngorok, bukan mengobrol, yang ada hanya kuota habis dan ponsel menjadi panas.
.
.
Hari ini cuaca mendung sepeti akan hujan, anginnya bertiup dingin namun sejuk. Rian sekarang sedang menikmati sarapannya yang kesiangan di lobi kosannya.

"Hai Rian" Ucap seorang wanita yang menyapanya dari pintu lobi.

Rian hanya membalas lambaian tangannya dan memanggilanya untuk duduk bersama, karena Rian melihat dia membawa tentengan makanan.

"Lu beli apaan Sar?" Tanya Rian yang melihat bawaan Sarah.

"Bubur ayam, laper banget gue" Ucap Sarah yang mulai membuka makanannya dan mulai makan.

"Eh muka lu kenapa?, lebam lebam gitu" Tanya Sarah keheranan melihat wajah temannya yang terlihat tidak baik baik saja.

"Kepentok ini mah" Jawab Rian asal.

ALGORITMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang