⏳ 03 | New friends

683 86 10
                                    

Satu bulan telah berlalu sejak diumumkannya Sing menjadi salah satu trainee di OCJ. Beruntung kehadirannya disambut baik di sana. Bahkan sekarang dirinya terlihat sudah akrab dengan semua orang. Dari para trainee, trainer, staf, manager, hingga petugas kebersihan yang Zayyan saja tidak tau namanya pun Sing mengenalnya.

Zayyan hanya bisa menggeleng. Anak itu memang luar biasa sekali kemapuan sosialisasinya. Zayyan rasa jika ada kategori orang terfriendly di dunia Sing akan mendapat juara satu.

Pagi ini para trainee termasuk Sing dan Zayyan tengah berkumpul di ruang latihan. Berdasarkan info dari manager mereka akan diberikan Schedule harian di sini.



/ Schedule harian adalah jadwal bagi setiap trainee yang biasanya akan diberikan setiap seminggu sekali.



Kali ini sedikit berbeda, biasanya manager hanya akan memberikan Schedule melalui grup khusus tapi hari ini mereka semua dikumpulkan di sini. Sudah jelas bukan hanya untuk pemberian jadwal saja.

Beberapa dari mereka pun sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Situasi ini persis seperti saat pertama kali Sing dikenalkan sebagai trainee baru.

Benar tebakannya, beberapa menit kemudian manager datang bersama seorang pemuda asing dibelakangnya. Seketika seluruh perhatian di dalam ruangan mengarah pada pemuda itu.

Seorang pemuda tampan bersurai cokelat pasir berdiri disamping manager. Pemuda yang diperkirakan bertinggi 180 cm itu memiliki paras yang tidak bisa dikategorikan biasa, Tampan!

Refleks Zayyan menoleh ke arah Sing, bila dilihat sekilas ciri fisik pemuda itu memang hampir mirip seperti Sing. Tetapi, wajahnya yang terlihat lebih kecil serta ekspresi dan sorot matanya yang datar memberikan perbedaan yang cukup besar diantara mereka.

"Aku lebih tampan," ujar Sing menyadari tatapan Zayyan.

Zayyan tersenyum simpul. "Kalian mirip."

Sing mendelik tak terima. "Nggak! Jelas lebih tampan aku."

Zayyan terkekeh, mengusak pelan surai yang lebih muda. Membuat sang pemilik rambut menjadi kesal.

"Benar kan lebih tampan aku?!"

"Iya pangeran Sing yang paling tampan," puji Zayyan otomatis menghasilkan senyum lebar dari yang dipuji. Sing mengangguk kecil, tersenyum puas dengan jawaban Zayyan.

Zayyan mengalihkan atensinya pada pemuda di depan sana kemudian beralih mengamati sekeliling, suasana menjadi riuh semenjak kedatangan pemuda asing itu. Bisik-bisik terdengar jelas memenuhi ruangan. Hingga deheman seseorang menghentikan kegiatan mereka.

"Mohon tenang semuanya!"

Sing dan Zayyan menoleh, para trainee yang sedang berbisik berhenti. Setelah dipastikan tidak ada suara lagi manager membuka suara.

"Kita kedatangan teman baru." Manager itu menoleh pada pria disampingnya. "Mulai sekarang dia akan berlatih bersama kalian."

"Silahkan perkenalkan dirimu," pinta manager itu ramah.

Tak butuh pengulangan si pemuda tampan segera memulai perkenalannya. Pemuda itu mengarahkan pandangannya ke depan, menatap satu persatu mahluk hidup yang tengah duduk berjejer rapi diatas lantai kayu.

"Lee Ou Yin," ujarnya datar, sama persis seperti wajahnya.

"China?" Celetuk salah satu trainee yang segera dibalas tatapan dingin dari pemuda bermarga Lee itu.

"Hongkong," singkatnya.

Beberapa waktu berlalu dan masih belum ada lanjutan dari perkenalan singkat itu. Semua orang diam menunggu kata berikutnya tapi tetap saja tidak ada suara lagi.

Memories [ Zalesing ]Where stories live. Discover now