Gara-gara Mantan

38 8 3
                                    

"Pusing gue anjir,"kata Taehyun sambil masukin barangnya ke dalam kamar.

"Kenapa?"tanya Jay yang ada di kamar tersebut juga. Beomgyu di luar lagi merokok sama Sunghoon.

"Baru ini gue liat Beomgyu kayak gitu. Mode senggol bacok,"

"Emang kenapa dah?"Jay mengeluarkan pakaian ganti, sudah sore, gerah, mau mandi.

"Gak tau, ribut sama Yeji. Cuma baru kali ini dia bener-bener mode senggol bacok. Jadi males gue deket-deket,"gerutu Taehyun. Biasanya Beomgyu juga seram kalau lagi ada masalah sama Yeji tapi Taehyun kan belum pernah lihat Beomgyu mode cemburuan. Apalagi ini bukan cemburu biasa. Memang ada pemicunya, bukan cemburu buta seperti Yeji sering ke Beomgyu selama ini.

"Yaudah diemin aja dulu. Eh Hyun, Heejin cakep banget anjir,"si Jay malah ngajak gosip.

"Dari dulu kali. Kenapa? Lo naksir?"tanya Taehyun.

"Berat,"jawab Jay sambil nyengir lebar.

Sementara itu Beomgyu di luar sudah habis berapa batang rokok saking galaunya. Dia sekarang bertanya-tanya apa Yeji masih ada rasa sama Jeno sampai reaksinya seperti itu tadi. Sakit hati Beomgyu cuma memikirkannya saja. Sunghoon yang beberapa waktu lalu tau kalau Beomgyu sudah mengurangi rokok, bingung sendiri karena Beomgyu tidak berhenti sekarang. Puntung rokok yang sudah habis dilempar Beomgyu ke tanah terus diinjak sama dia. Kelihatan emosinya.

"Lo kenapa bro?"tanya Sunghoon heran.

"Gak ada,"jawab Beomgyu singkat lalu masuk ke dalam rumah yang disewa mereka untuk 40 hari ke depan. Beomgyu mengambil hp yang dari tadi dicas. Bahkan saat ditegur Yujin sama Sodam, Beomgyu tidak menggubris.

"Anjir ganteng-ganteng galak kayaknya,"bisik Yujin ke Sodam saat Beomgyu diam saja mereka tegur semanis mungkin. Kan kit ati.

Beomgyu cek hpnya, batrenya sudah full. Dia langsung ambil itu hp dan keluar lagi tapi cari tempat yang agak jauh dari yang lain. Dia mau menyelesaikan masalah ini ke Yeji. Dia tidak tenang seperti ini. Sungguh cuma Yeji yang bisa bikin Beomgyu tidak tenang seperti ini. Dari dulu, punya pacar siapa pun itu Beomgyu tidak mau ambil pusing ribut-ribut. Dia cuma tidak suka apa yang jadi milik dia diganggu. Antara dia langsung putusin pacarnya atau pacarnya langsung taubat bikin Beomgyu marah, tapi Yeji beda. Mau langsung diputusin, Beomgyu sudah cinta mati. Yeji juga bukan tipe yang bakal taubat kalau lihat Beomgyu marah. Yeji lebih gila dari dia. Daripada kehilangan Yeji, Beomgyu mending mengalah, tapi kali ini benar-benar bikin dia tidak tenang.

Beberapa detik kemudian Yeji mengangkat telepon Beomgyu.

"Halo,"

"Iya halo...,"

"Dingin banget kamu,"

"Kamu tuh yang dingin,"

"Wajar. Aku liat kamu lepas tangan aku di depan mantan kamu Yeji. Kamu kenapa malah lebih marah dari aku?"

"Hah....,"Yeji menghela nafas berat.

"Aku capek Gyu, kalau mau ribut mending tutup teleponnya,"

"Kamu pikir cuma kamu yang bisa marah?"Beomgyu berjalan lebih menjauh, keluar pekarangan rumah dan mencari tempat yang lebih sepi. Dia tidak menghiraukan teriakan Sunghoon yang bilang ini mau maghrib. Kan takut kalau Beomgyu ketempelan di kebun orang.

"Kenapa diam aja?"tanya Beomgyu lagi. 

"Kamu serius sekarang?"tanya Yeji tidak percaya.

"Aku kalau ada masalah mending cepat diselesein Ji,"

"Terus kamu mau apa? Aku juga gak tau kenapa aku lepas tangan kamu. Gak sadar aku, gak sengaja,"

"Malah gak sengaja itu dipertanyakan kan? Artinya itu dari alam bawah sadar kamu. Kamu masih sayang dia?"Beomgyu menelan ludahnya mengucapkan itu. Dadanya sesak.

HELIOTROPE [BEOMGYU YEJI]Where stories live. Discover now