Membiarkan Masuk

40 6 6
                                    

Udah 2x update tapi ga ada yang ninggalin komentar... Aku sedih, aku ingin diskusi banyak sm reader aku tentang ff ini. Ayo dong spam komentar 🥲

















Yeji membiarkan benda hangat dan panjang itu masuk, memberikan kenikmatan yang sulit dia gambarkan dengan kata-kata. Berulang kali benda itu keluar dan masuk seakan tubuh Yeji adalah sarangnya. Terlahir untuk menikmatinya.

"Kenapa makan sosis gitu banget? Kamu ngegodain aku?" Beomgyu mengelap bekas saus diujung bibir Yeji. Gadis yang sejak tadi menikmati sosis bakar sambil melihat pemandangan alam dibawah bukit itu memanyunkan bibirnya.

"Ngegodain apaan sih. Kamu tau kan aku tuh emang kebiasaan makan sosis kayak makan es krim,"

"Sialnya dimata aku kamu kayak lagi makan sosis idup," tawa Beomgyu.

"Sosis idup apaan sih ish, jorok mulu pikirannya," protes Yeji.

"Ya kamu gak liat diri kamu sendiri. Aku liatin kamu di kamar sama disini sama persis. Aw aw!! Iya ampun aw!" Beomgyu mencoba mengelak dari cubitan maut sang kekasih yang pipinya sudah merona itu.

"Didenger orang ntar mereka mikirnya yang nggak-engga ih emang kamu ga malu?" Tegur Yeji sedikit berbisik di dekat telinga Beomgyu.

"Terus kamu kira mereka ga liatin cara makan kamu? Ada-ada aja ini anak," Beomgyu mengusak rambut Yeji, melahirkan protesan kecil dari bibir sang gadis.

"Ih itu kamu ngikutin aku!!" seru Yeji saat Beomgyu menjilat sosisnya dan memasukkannya seperti lolipop ke dalam mulut.

"Nyobain rasanya jadi kamu. Tapi yang aku gedean kan, Yang?"

Pertanyaan itu sukses membuat Beomgyu mendapatkan cubitan panas dipinggangnya.

"Aw gini banget punya bini kdrt," Beomgyu sibuk mengusap-usap pinggangnya yang masih nyut-nyutan bekas dicubit Yeji saat mereka berjalan ke parkiran motor.

"Ya kamu tuh ga berenti godain aku mulu," protes Yeji.

"Emang salahnya apa? Nanti aku godain cewe lain, kamu marah,"

"Godain aja sana, jangan harap kamu bakal ketemu aku lagi,"

"Eh iya iya becanda sayang. Yaudah, masih mau jalan nih? Apa ke kosan?" tanya Beomgyu sambil memasangkan helm pada Yeji.

"Kamu jangan mesum mulu ya, kemaren kan udah. Mana sampe 3x lagi," gerutu Yeji.

"Iya kan aku nanya. Di kosan juga bisa nonton, main game, belajar, ga cuma itu,"ucap Beomgyu walau agak kecewa, belum mengajukan proposal sudah ditolak duluan.

"Yaudah deh, mau nonton Exhuma," ujar Yeji sambil menaiki boncengan motor Beomgyu.

"Boleh... Tapi peluk-peluk sama kecup-kecup dikit boleh kan, Yang?"

"Mau aku cubit lagi?"

"Ampun nyonya!"seru Beomgyu sebelum melajukan motornya.

Udara malam merasuki tubuh Beomgyu dan Yeji walau mereka sudah memakai jaket sekali pun. Yeji mengeratkan pelukannya di pinggang Beomgyu, sembari menyesap aroma parfum yang sangat dia sukai.

Wangi.

Dari awal ada yang membuat Yeji cukup terkesan pada Beomgyu selain parasnya yang cantik. Yaitu adalah wanginya yang lembut namun menyegarkan. Sewaktu Beomgyu membayar jajanannya di kantin, Yeji sudah tertegun menghirup aroma wangi yang tiba-tiba menghampirinya. Siapa sangka aroma wangi itu akan menjadi sangat familiar hingga saat ini.

"Gyu, jangan tinggalin aku ya," ucap Yeji tiba-tiba. Beomgyu yang sejak tadi fokus pada jalan sembari menikmati hembusan angin dan hangat pelukan Yeji pun mengalihkan fokusnya pada ucapan Yeji.

HELIOTROPE [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang