TAKUT PERGI

11 7 1
                                    

Tepat tengah dini hari, mereka sampai di Cirebon. Kini mereka berada di kediaman rumah minimalis amara. Arel dengan teman-teman nya dan juga azkar beserta istrinya, mereka akan kembali ke bandung besok pagi hari. Saat ini mereka beristirahat untuk mengisi energi.

"Istirahat sana baby girl!" Faizal mencium kening ara.

"Baru dateng jing! Ga usah pamer!" Kesal rival.

"Ck, brisik lo! Yauda kalian semua istirahat aja besok pagi gue bangunin. Gue ke kamar dulu bye." Ucapnya pergi meninggalkan mereka.

"Mau kemana lo!?" Tanya arel saat melihat kekasih adiknya ingin beranjak mengikuti adiknya.

"Ara la!" Jawabnya. Saat hendak ingin melangkahkan kaki nya kembali tetapi ditahan oleh suara azkar.

"Gue mau bicara sama lo zal!" Ucapnya membuat semua menengok heran kepadanya termasuk sang empu.

"Kenapa?" Tanya nya, tak urung mendekati azkar duduk kembali bersama mereka.

"Lo mau lanjut mana setelah ini?" Tanya azkar serius.

"Gue di suruh bokap kuliah di Paris, bang." Ucapnya, membuat teman-temannya terkejut apa yang di katakan nya.

"Serius lo zal!?" Sahut fardan. Diangguki faizal.

"Lo ga nolak?" Tanya rivel. Tumben sekali es batu ini bersuara.

"Mau gue nolak pun, bokap bakal tetap maksa. Karena udah dari awal gue masuk SMA dia persiapin semua untuk gue." Jelasnya.

"Tapi, ini murni lo mau? Atau nolak berakhir nerima?" Tanya nizam.

"Opsi kedua." Jawabnya.

"Niat lo mau lanjut mana emang?" Tanya azkar.

"Bandung." Jawabnya.

"Selain itu?" Tanya nya lagi.

"Jogja, tapi gue mau nya bandung biar dekat dengan ara." Jawabnya.

"Yee! Bucin mulu lo tai." Timpal rival.

"Tugas gue buat jagain ara, walaupun punya arel dan bang azkar." Jawabnya.

"Pikirin baik-baik permintaan bokap lo! Kalo pun tetap di paksa, lakukan itu juga yang terbaik buat lo." Ucap azkar beranjak.

"Gue buru-buru. Bilang ke ara gue duluan ada urusan." Ucapnya lagi di angguki mereka semua.

Kini tinggal mereka ber 7. Mereka tidak bisa tidur jika jam segini karena kebiasaan mereka berkumpul.

"Jadi gimana keputusan lo?" Tanya agaskar.

Faizal menghela nafas pelan. "Lo semua tau alesan gue nolak pun karena apa."

"Ara masih ada gue zal." Sahut arel.

"Tapi gue ga bisa rel ldr sejauh itu. Dan kemungkinan juga gue disana akan sibuk, apalagi bokap pasti nyuruh gue untuk nerusin ngurus perusahaan nya." Ucapnya.

"Bokap lo gila akan pendidikan." Timpal rivel.

"Ga tau pusing gue!" Jawabnya beranjak ke kamar ara.

"Biarin! Dia butuh waktu bareng amara." Ucap agaskar melihat arel ingin melarang faizal menyusul ara.

Berbeda dengan seorang gadis yang sedang berperang dengan pikiran nya sendiri. Saat sedang melamun tiba-tiba suara pintu terbuka menampakkan kekasihnya.

"Sayang!" Sapanya lembut masuk ke dalam kamar mendekatkan diri nya kepada ara.

"Ko lo disini?" Ia mendudukkan dirinya yang tadi sedang berbaring.

"Kangen raa." Ucapnya sembari memeluk ara. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher ara.

"Daritadi bilang gitu mulu lo!" Jawabnya tak urung mengelus rambut faizal yang berada dalam dekapannya.

"Sayangg." Ucap faizal yang masih berada dalam dekapan ara.

"Kenapa zal?" Jawabnya, membuat Faizal yang berada di dekapannya pun mengerutkan alisnya melepaskan dekapannya.

"Ko zal sih baby?" Tanya faizal kesal. Dia tak suka ara memanggilnya dengan panggilan teman-temannya.

"Kenapa? Kan nama lo faizal bukan?" Tanya nya memancing faizal.

"Gue ga suka raa." Jawabnya dengan muka cemberutnya.

"Iyaiya gue becanda gara." Ucapnya ara.

"Raa!" Sahut faizal.

"Hm?" Tanyanya dengan deheman.

"Jangan tinggalin gue." Ucap faizal pelan mampu di dengar ara.

"Tergantung lo, kalo sikap lo nyuruh untuk gue mundur gue akan mundur. Dan kalo dari lo sendiri yang ingin gue pergi gue akan pergi sejauh mungkin, gara." Jelasnya.

"Gue ga akan biarin lo pergi Ra, lo udah milik gue yang artinya ga akan gue lepas semudah itu!" Ucap faizal menatap dalam manik mata coklat itu.

"Gue pamit ya, lo jaga diri disini. Jaga hati paling penting buat gue!" Ucapnya kembali saat ingin keluar dari kamar.

"Iya bawel! Posesifnya mulai deh." Timpal ara.

"Biarin! Gue pulang!" Pamit faizal lalu mengecup pucuk kepala ara.

Kini semua sudah bersiap ingin kembali ke kota bandung, meninggalkan ara yang berada di Cirebon meneruskan pendidikan nya.

"Yah balik nih njir serius? Padahal gue masih mau liburan dulu gitu." Sahut fardan.

"Nanti kalo kelulusan kesini lagi jenguk adek gue." Jawab arel.

"Lo yakin kuat zal ldr sama ara?" Tanya fardan menghadap ke arah faizal.

"Untuk ini gue kuat, tapi untuk setelah kelulusan nanti gue bicarain baik-baik ke ara." Jawab faizal.

"Nanti gue bantu." Timpal arel sembari menepuk pundaknya.

"Thanks." Jawabnya berterimakasih.

"Buruan balik njir! Gue ngantuk nanti di sekolah!" Sahut rival karena sekarang sudah pukul 5 pagi.

"Ujungnya telat bolos lagi jing!" Ucap agaskar.

Mereka langsung bergegas menuju kota bandung. Masih tetap sama ramai nya kota bandung pukul berapa pun.

Ayo dong ajak teman kalian buat baca!!
Jangan lupa untuk vote dan komen ya guys, bila ada typo maaf ya.
Terima kasih yang sudah baca.

ig : @adaraaps

14 November 2023

𝟒'𝐅𝐀𝐕Where stories live. Discover now