MENUNGGU KABAR

9 4 0
                                    

Sudah beberapa minggu ini seorang gadis kecil menunggu kabar dari kekasihnya, namun tidak ada sama sekali pesan yang di kirim dari kekasihnya. Hampir sebulan ia selalu mengecek ponsel nya dimanapun berada, bahkan setiap ada notifikasi dari pesan lain pun ia mengira itu sang kekasih.

Ia bingung, ia takut apa yang ia takutkan terjadi. Dan kali ini dia akan mencoba memberikan sebuah pesan kepada sang kekasih kembali, jika tidak ada balasan dia akan berhenti untuk menghubungi kekasihnya.

Dan sudah beberapa minggu ini juga ia di dekati oleh teman sekelasnya itu, laki laki berwajah tampan berahang tegas memiliki bibir merah muda alami beralis tebal jangan lupakan aura dingin dan tatapan tajam dari mata elang itu.

"Ra?" Tegur clea melihat amara melamun.

"Ara?" Ara tetap tidak mendengarkan nya, dan dengan jahil nya clea menampakkan wajahnya di depan wajah ara. Membuat ara tersadar dari lamunan nya.

"Astagfirullah!" Reflek ara menabok muka clea, membuat clea meringis dan di tertawakan oleh teman temannya.

"Eh!? Sorry cle, lagian sih ngapain coba depan muka gue?" Tanya ara.

"Gue daritadi manggil lo! Eh ralat kita semua tapi lo malah ngelamun." Jawab clea.

"Iya Clea bener, kamu kenapa sih Ra?" Tanya lea.

"Gue gapapa aelah santai aja." Jawabnya.

"Cerita aja kali, kaya sama siapa aja lo!" Timpal azkya.

"Masalah cowo lo?" Tebak vella tepat sasaran. Membuat ara menghela nafas pelan.

"Udah hampir sebulan dia ga ada kabar, gue takut." Ucap ara, membuat teman temannya jengah dengan tingkah ara sudah di bilangin berapa kali juga.

"Udah sih ra! Lo ga cape apa ngirim spam chat mulu ke dia?" Sahut abel.

"Gue kangen dia bel. Gue mau tau kabar dia." Jawabnya.

"Feeling gue sih ga enak, Ra." Timpal ayla.

"Gue juga sepemikiran sih sama ayla." Sahut arsha.

"Udah tanyain abang lo?" Tanya kinan.

"Udah, dia bilang juga tiba-tiba ga ada kabar apapun setelah sebulan lalu berangkat itu." Jawabnya, membuat teman temannya saling pandang.

"Terakhir kapan lo sama dia berkabar? Terus terakhir berkabar itu dia bilang apa?" Tanya azkya.

"Terakhir berkabar itu bulan januari, dia ga bilang apapun kita kaya biasa aja." Jawabnya.

"Ga beres sih menurut gue." Timpal clea.

"Lo ga hubungin keluarga nya?" Tanya ayla.

"Gue ga punya, dan selama gue jadi pacar dia ortu nya ga setuju." Jawabnya.

"Fiks ini sih kata gue mah, bisa aja ra dia dijodohin bukan sekedar kuliah doang disana!" Ucap arsha, membuat teman temannya menatap tajam padanya.

"Ngomong tuh jangan ngasal sha!" Peringat kinan.

"Tapi.. bisa jadi juga ga sih? Soalnya hampir sebulan dia ga ngabarin si ara." Sahut vella.

"Lo punya kontak temen nya kan Ra? Selain temen temen abang lo itu." Tanya clea.

"Coba gue tanyain bang arel dulu, gue minta kontak temen futsalnya." Ucapnya.

"Yaudah ayo ke kelas aja." Ajak lea, membuat mereka menatap lea yang ditatap malah menunjukan muka polosnya.

"Turutin aja deh, ga mau ribut gue!" Ucap abel.

"Kalian kenapa sih? Aku kan ngajak ke kelas emang salah?" Tanya nya kesal.

𝟒'𝐅𝐀𝐕Where stories live. Discover now