KEBERSAMAAN TERAKHIR

5 4 0
                                    

Mereka sudah sampai di kediaman rumah ara, ara bergegas memasuki rumahnya. Ia tidak menyangka jika hari ini arel dan teman teman nya akan pulang.

"ABANG!" Teriak ara sudah sampai di pintu masuk.

Semua pun menoleh ke arah suara tersebut, tak terkecuali faizal yang masih berada di kamar ara.

"Jangan teriak!" Peringat arel. Ia mendekati sang adik lalu memeluknya.

"Kangen." Ucap ara, di dalam dekapan arel.

"Lebay, baru juga sebulan lo!" Jawab arel sembari melepaskan dekapannya dan menoyor kepala ara.

"Gara mana?" Tanya ara saat melihat teman teman arel hanya kurang faizal.

"Kangenan dulu lah ra, sama kita." Timpal nizam.

"Gimana ujian kalian?" Tanya nya pada mereka.

"Alhamdulillah Ra, makanya bisa lulus." Jawab rivel.

"Ya kan sapa tau juga kalian lulus nyogok." Ucap ara enteng, membuat mereka semua melotot.

"Sembarangan aja lo, Ra." Sahut agaskar.

"Tau lo cil! Kita nakal gini juga pinter ya." Jawab fardan.

"Ya kalo bang rivel, bang arel, bang agas, sama gara udah pasti lulus sih. Tapi kalo untuk bang nizam, bng rival juga bang fardan mah jelas pasti ga lulus." Jelas ara, membuat semua tertawa.

"Haha, anjing si ara tau aja dan otak lo kurang." Sahut rival tertawa sembari menepuk pundak fardan.

"Tai lo! Lo juga anjing, berarti ara mengakui lo emang bukan kembaran rivel. Beda otak beda sifat." Jawab fardan.

"Berarti otak lo juga kurang zam." Timpal agaskar terkekeh kecil.

"Enak aja lo gas! Kaga ya nyet gue masih mikir ga nyontek kaya mereka berdua!" Jawab nizam, lalu menunjuk pada rival dan fardan.

"Lo juga suka nyontek ke gue zam." Sahut rivel membuat fardan dan rival tersenyum puas.

"Noh dengerin babi!" Ucap rival.

"Ayang rivel belain gue, aw maacih." Ucap fardan alay. Membuat mereka bergedik ngeri.

"Najis goblok!" Timpal arel melempar kulit kacang padanya.

"Jijik sumpah dan!" Sahut rival.

"Jauh jauh bukan temen gue!" Ucap agaskar.

"Ah, udah udah gue mau ke kamar dulu bye abang abang!" Ucap ara, lalu menaiki anak tangga.

"Kalo faizal macem macem teriak Ra!" Ucap fardan. Dibalas acungan jempol.

Dan ara sudah sampai tepat di kamarnya, saat ia masuk pemandangan yang ia lihat adalah faizal sedang tertidur. Ia memilih membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, baru akan membangunkan faizal.

30 menit kemudian

Ara keluar dari kamar mandi dengan pakaian atasan menggunakan croptop hitam serta celana hotpants berwarna abu tak lupa rambutnya di cepol asal. Tak lupa pula bibirnya yang berwarna pink muda alami, serta wangi khasnya minyak telon.

Ia mendekati kasur size nya, masih ia lihat faizal tertidur sangat pulas. Kasihan sepertinya lelah.

"Gara, hei!" Ucap ara lembut sembari menepuk pipi faizal.

"Gara bangun!" Ucapnya lagi.

"Gara!" Kesalnya.

"Gara ih bangun!" Rengeknya.

Tanpa sepengetahuan ara, ternyata faizal sudah bangun saat ara sudah keluar dari kamar mandi.

"Gara sayang, masa tadi aku di cium temen aku pipi nya terus aku juga ga sengaja cium pipi dia. Gara bangun dong!" Rengeknya, kali ini membuat faizal terbangun.

𝟒'𝐅𝐀𝐕Where stories live. Discover now