PENDATANG BARU

10 7 1
                                    

Saat ini amara sudah sampai di Gramedia, ia memasuki tempat tersebut dan langsung mencari buku yang ia butuhkan.

Saat ia sedang memilih buku yang dicari, ia menabrak tubuh seseorang yang berjalan dengan berarah lawanan.

"Lo kalo jalan pake mata dong!" Marah ara.

"Ga jelas!" Ucap seseorang tersebut, lalu pergi meninggalkan amara. Amara yang dibilang seperti itupun membuatnya kesal.

"WOYY!" Teriak ara, yang tak urung menghalangi jalan seseorang dihadapannya ini pun jadi berhenti.

"Apa sih!" Sahutnya kesal karena menghalangi jalannya.

"Minta maaf lo sama gue!" Pinta ara, membuat seseorang tersebut menautkan kedua alisnya heran.

"Minta maaf karena lo nabrak gue! Cepet!" Paksa ara.

"Lo juga!" Jawabnya balik.

"Lo duluan ya! Sembarangan aja nabrak gue!" Kesal ara.

"Bodo!" Jawabnya membuat ara kesal. Baru saja ara ingin berucap namun suara satpam memberhentikannya.

"Lo ya—" Ucap ara terpotong.

"Maaf mas mba! Mohon untuk tidak berisik disini, jika ingin berdebat silahkan keluar dari sini!" Ucap satpam tersebut.

"Maaf pak, memang perempuan depan saya ini rada kurang sekali lagi maaf. Permisi!" Ucapnya lalu pergi meninggalkan ara.

Akhirnya ara mengalah, ia sampai lupa buku yang tadi ia sudah bawa kemana. Dan untung masih berada ditempat rak yang tadi bertabrakan dengan orang aneh, ia langsung menuju kasir untuk membayarnya.

(⁠☆⁠▽⁠☆⁠)•(⁠☆⁠▽⁠☆⁠)

Saat ini ara sudah sampai dirumahnya, kini ia berada di kamarnya merebahkan dirinya. Saat ia memejamkan mata suara benda mati berlogo Apple itu pun berdering.

Drrtt

Drrtt

Drrtt

"Hm?" Sapa ara dengan deheman.

"Baby girl!" Sapa seorang disebrang sana.

"Gue kangen raa!" Ucapnya, yang masih didengarkan oleh ara tidak ada niat untuk menjawab.

"Ra!"

"Ada yang mau gue bicarain." To the point faizal, ya seorang itu adalah Faizal.

"Tinggal ngomong aja." Jawab ara.

"Ga disini, kita ketemu ya nanti?" Tanya nya.

"Iya." Jawab ara, membuat seorang sebrang sana merasa aneh dengan ara.

"Kamu kenapa raa?"

"Aku ada salah? Kalo ada coba bilang, kita bicarain baik baik." Ucapnya lembut, membuat ara heran tumben sekali kekasihnya menggunakan aku-kamu.

"Kamu? Aku?" Tanya ara.

"Gapapa di ubah ya raa?" Pinta nya.

"Iya." Jawab ara.

"Kenapa sayang?" Tanya nya.

"Apa sih ga!" Ketus ara.

"Kamu lagi dapet ya? Jadi marah marah." Tanya nya.

"Sotau!" Ketus ara.

"Udah deh cuma mau bilang gitu doang kan? Nanti juga kita ketemu yauda bye!" Ketus ara lagi, dan menutup sambungan nya sepihak.

𝟒'𝐅𝐀𝐕Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon