Sweet Home - 32

5K 406 52
                                    

Kalian nunggu lama ya? Hehe, maafin Nanas ya. Nanas kena writers block soalnya. Maaf ya Neapple sayang...





Happy Reading!









Xaiver dan adik-adiknya pulang ke rumah menuruti perintah Zareon. Si bungsu yang ditunggu-tunggu kelahiran nya ternyata belum lahir juga.

Zareon masih menemani Ilea di ruang bersalin. Wanita itu sudah menangis kesakitan sambil menggenggam tangan Zareon erat.

"Pembukaan nya sudah lengkap, ketuban nya juga sudah pecah. Ibu sudah diperbolehkan mengejan bu." ucap dokter Kiara.

"Sekarang, ambil nafas nya dalam-dalam ya." lanjut dokter Kiara.

Ilea mengikuti arahan dari sang dokter. Tangan kanan nya terus menggenggam erat tangan Zareon.

"Tarik nafas....dorong..."

Ilea mengejan sekuat yang ia bisa. Mendorong sesuatu yang ada di perut nya agar segera keluar.

"Bagus, tarik nafas lagiiii, dorong lagi ya bu."

Zareon terus mengecupi dahi Ilea dan membisikkan kata-kata penyemangat untuk wanita nya yang tengah berjuang melahirkan si bungsu yang ditunggu tunggu kehadiran nya oleh Ayah dan para kakak nya.

"Akhh! B-biru...s-sakit!"

"Kamu bisa sayang, sedikit lagi."

Rasanya sangat sakit. Untuk kedua kalinya Ilea merasakan bagaimana rasa sakit nya melahirkan secara normal. Hanya Xaiver yang ia lahirkan secara normal dan sekarang si bungsu juga lahir lewat persalinan normal, bukan operasi.

Keringat dingin mulai keluar, kaki Ilea serasa mati rasa, tubuh nya terasa sakit terutama area kewanitaan nya.

"Bagus, ibu. Kepala bayi nya sudah keluar, sedikit lagi, ayo dorong lagi ya bu."

Ilea menggeleng. Air mata membasahi pipi chubby nya yang sudah lebih dulu basah karena keringat dingin nya.

"B-biru...aku gabisaaa..sakittt!!"

"Nggak boleh ngomong gitu, ndut. Kamu kuat, kamu bisa, pasti bisa."

Ilea menggeleng pelan. Dengan suara lirih tanpa tenaga ia kembali berucap.

"S-sakit...aku gak k-kuat Biru..."

"Melon, kamu bisa, kamu kuat..."

"Ngghhh! Akhh! Sakittt!!"

"Ayo bu, sedikit lagiiii."

"Ngggghhh! Akhh–"

Bayi pertama lahir tapi tanpa tangisan menyebabkan dokter Kiara, para suster yang ada di ruang bersalin panik termasuk Zareon dan Ilea.

Dokter Kiara menggosok punggung bayi itu untuk merangsang pernapasan nya. Tak lama kemudian bayi itu menangis kencang.

"Suster, bawa ke ruang NICU ya." ucap dokter Kiara.

Salah satu suster mengangguk dan menggendong bayi itu untuk dibersihkan dan dibawa ke ruang NICU untuk mendapatkan perawatan khusus.

Zareon khawatir dan penasaran tapi ia kembali fokus pada Ilea saat wanita nya mengejan lagi.

Kali ini, ejanan Ilea lebih kuat dari pada ejanan saat melahirkan bayi pertama tadi karena bayi kedua ini terasa lebih besar dibandingkan dengan kakak nya.

Saat terlahir, tangisan kencang memekak di ruang bersalin itu. Bayi itu langsung dibersihkan dan dibawa ke ruang NICU juga.

🌷🌷🌷

My Sweet Home (S2 BTAC) Where stories live. Discover now