19

42 2 0
                                    

Chang Mi terus menelan pil pil pereda rasa sakit yang diberikan oleh dokter, membuat rambutnya semakin hari semakin banyak yang berjatuhan. "Rambutku rontok"eluhnya sambil menatap cermin di dinding kamarnya.

Lalu ia duduk dan meraba bibirnya yang juga kian pucat, Chang Mi tertunduk lesu melihat tidak ada kemajuan soal sakit yang ia derita meskipun ia sudah menjalani terapy dan meminum pil pahit lebih dari tiga kali dalam satu hari.

"Klak"

Chang Mi menoleh saat mendengar Ayah masuk ke kamarnya tanpa mengetuk terlebih dulu. "Apa yang kau khawatirkan sayang? Kau akan tetap cantik dan akan selalu cantik dimata Ayah, dimata orang yang memberikan perasaannya dengan tulus terhadapmu. Kau... kau tidak usah takut akan hal itu, cukup Ayah yang ditinggalkan oleh Ibumu, tapi kau tidak perlu khawatir orang-orang yang kau sayangi ada di sisimu semua. Sudahkah kau bersyukur atas hal itu?"ucap Ayah Chang Mi sambil membelai rambut anaknya yang sudah berjatuhan ke lantai.

"Ah-- Ayah benar"

"Namjoon sudah menunggu diluar, ia membawa mandu dan jjampong. Kau pasti suka kan. Ayo segera ke meja makan, Ayah tunggu disana"

Chang Mi yang sudah duduk diantara Ayah dan kekasihnya kini menatap makanan yang sudah tersaji rapi diatas meja makan, matanya bersinar karena Namjoon tau sekali Chang Mi akhir-akhir ini sangat menyukai jjampong.

"Ini....."ucap Ayah sambil mengambil mangkuk kecil yang sudah diisi jjampong.

Sambil mendongakkan kepalanya Chang Mi meraih mangkuk itu dengan wajah yang ceria bak anak kecil yang diberi permen coklat, namun ketika tangannya hendak meraih mangkuk itu seketika tangannya berhenti dan tidak bisa digerakan, membuat Namjoon segera berdiri dan membantu Chang Mi mendekatkan makanannya.

"Milikmu....Tidak apa-apa sayang jangan takut"ucap Namjoon berusaha menyembunyikan kepanikannya.

"Te--terima kasih sayang"balasnya.

Kini, ketiganya menikmati makanan sambil sesekali bercerita dan tertawa.

Lagi.....

Lagi, kini Chang Mi tersedak oleh makanan yang ia makan, membuat Namjoon dengan cekatan menepuk pelan punggung wanitanya dan sang Ayah segera berdiri dengan membawa segelas air untuk putrinya.

"Lebih baik kau istirahat Nak. Namjoon, Ayah minta tolong kau temani Chang Mi dikamarnya. Ayah akan keapotik membeli obat Chang Mi dan vitamin Ayah"

"Aku saja Ayah, biar aku yang membelinya. Ayah juga baru pulih kan"jawab Namjoon.

"Tidak apa-apa Nak, Ayah saja yang membelinya. Hanya saja Ayah minta tolong jaga Chang Mi saat Ayah keluar"

Namjoon mengangguk dan menopang Chang Mi untuk masuk ke dalam kamarnya, sementara Ayah Chang Mi keluar untuk membeli obat dan beberapa vitamin untuknya.

Namjoon menumpukan beberapa bantal dan merebahkan kekasihnya dengan perlahan.

"Kau baik-baik saja?"tanya Namjoon sambil mengusap lembut punggung tangan Chang Mi."Sebelah mana yang sakit, sebelah mana yang tidak nyaman?"

Chang Mi hanya mengerang dan menunjuk bagian dada dan kepala nya. "Akhir-akhir ini aku merasa sering sesak lalu kepalaku sakit sekali"

Namjoon mencium kening Chang Mi dan meraba dada Chang Mi. Telapak tangannya terasa hangat dan nyaman.

"Haruskah kita....."canda Namjoon nakal seraya tangannya meremas lembut salah satu milik Chang Mi.

Chang Mi menahan tangan kekasihnya, "
Ssayang.... aku rasa aku tidak sanggup jika melakukannya sekarang. Aku lemah"

Rest In Love [ Namjoon ] [END] ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt