Chap 22 🎭

30 4 0
                                    

Keesokan harinya,

"Hari ini kakakmu akan menghabiskan masa denganmu" ujar Carrina sambil menggenggam erat tangan Alkoa.

"Ekhem.....kau sampai lupa dengan abangmu sendiri" ujar Cassian berada di belakang mereka.

Rambut Alkoa dan Carrina warna coklat muda sementara Cassian warna coklat tua. Oleh kerana mereka sangat mencolok mereka bertiga sama sama memakai cermin mata dan berbaju rakyat biasa.

Mereka bertiga berjalan jalan di kota dengan penyamaran seperti rakyat biasa dan berbaur dengan masyarakat setempat.

Alkoa hanya pasrah sahaja digenggam begitu. Bagaimana dia sampai sini bersama mereka?

Begini ceritanya...

Sejam yang lalu,

Alkoa baru bangun tidur dikejutkan dengan Carrina dan Cassian yang berada kedua dua sisi katilnya.

"Selamat pagi Koa kesayangan ku" Carrina malah menggosok gosok kepala Alkoa dengan senyuman hangat.

"Kak Arrin dan Abang Ian? Buat apa kesini"

"Aku hanya ikut Arrin"

"Aku merindukan mu Koa....adik kesayangan ku" Carrina tersenyum manis.

Wajah Alkoa memerah lalu bersembunyi di dalam selimutnya. "Hee~...apa kau malu?" tanya Carrina.

"M-mana ada...."

"Sudahlah Arrin....Koa apa kesihatanmu sudah membaik?" tanya Cassian yang sama hangat yang prihatin terhadap adiknya.

"Sudah baik" jawab Alkoa bersemangat keluar dari selimutnya.

"Kalau begitu ayuh ikut kami" ujar Carrina.

"Kemana?"

"Ke Kota" ujar Carrina dan Cassian secara serentak.

"Kak Arrin dan abang Ian sudah minta kebenar-" mulutnya malah ditekup oleh Carrina. Mereka berdua tersenyum manis sambil menunjukkan jari pada bibir mereka masing-masing seperti menyuruhnya diam.

Serentak pulak tu....

"Itu rahsia" ujar Carrina.

"Ayuhlah kita ke kota"

Alkoa sempat ragu dengan tingkah mereka berdua ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alkoa sempat ragu dengan tingkah mereka berdua ini. Dia berfikir sejenak lalu menggangguk sahajalah.

'Apa mereka boleh dipercayai? Mereka kan troublemaker' batin Alkoa.

Tapi ada yang aneh membuatkan Alkoa terfikir..

"Sebentar...Kalian tidak ke akademi?" tanya Alkoa. Mereka berdua malah terdiam. Sebab menurut Iaporan Iselle, putera pertama dan putera ketiga telah masuk ke akademi beberapa hari setelah hari ulangtahun raja. Dan begitu juga putera puteri kecuali Alkoa dan Putera Kedua, Enzo yang belajar di menara sihir.

Koa : Trash Prince Where stories live. Discover now