7. Gagal Kabur

4 1 0
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

Sialan! Niatnya Wangsa cuma alesan doang supaya bisa kabur, eh malah perutnya mules beneran, akhirnya gadis itu memilih untuk menuntaskan gejolak di dalam perutnya sebelum aksinya dilanjutkan.

Lebih sialnya lagi, ternyata WC yang ada di dalam kamar mandi jenisnya masih jongkok. Yaelah, apa gak ada WC duduk satupun di pesantren ini? Gadis itu tidak biasa dengan WC jongkok, kurang elegan menurutnya jikalau harus berak sambil jongkok.

Karena tidak ada pilihan lain, mau tidak mau Wangsa pun jongkok saja. Agar menghalau perkiraan dari orang luar, Wangsa sengaja menyalakan air keran meski baknya sudah penuh. Sambil bermain ponsel, gadis itu mengambil tangkapan gambar dirinya sedang berak. Lalu memostingnya di Thistagram miliknya.

Seperti ini kira-kira:

Komentar sengaja langsung Wangsa non-aktifkan, takut kalau-kalau satu atau dua temannya mengisi kolom komentar dengan pertanyaan 'kenapa gadis itu memakai jilbab?' Wangsa tidak ingin dikira tobat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komentar sengaja langsung Wangsa non-aktifkan, takut kalau-kalau satu atau dua temannya mengisi kolom komentar dengan pertanyaan 'kenapa gadis itu memakai jilbab?' Wangsa tidak ingin dikira tobat!

Clup. Clup. Clup. Begitu lah bunyi dari setiap potongan kue yang sedang Wangsa buang ke dalam sepiteng.

Sekitar 7 menit waktu yang dibutuhkan Wangsa untuk menyelesaikan panggilan tak terduga itu, rasanya sedikit lega walaupun sesudahnya betis dan kaki gadis itu terasa pegal dan kesemutan.

Karena urusannya dengan alam sudah selesai, alangkah lebih baik gadis itu segera pergi menuju mobil Gavan sebelum ada orang yang melihatnya. Tetapi, saat hendak pergi, Wangsa tidak sengaja mendapati buah jambu tak jauh dari kepalanya, kalau minta satu sepertinya bukan masalah?

Ah, lumayan. Begitu katanya. Wangsa lantas segera mencari alat bantu disekitarnya, sejenis kayu atau bambu yang penting bisa mentung-mentung jambu tersebut sampai jatuh. Begitu sudah dapat jambunya, gadis itu segera ngacir menuju mobil Gavan.

"Hah.. hah... hah? Bau jigong!" Wangsa nyengir.

Bagai dikejar setan, napas Wangsa sampai tersengal-sengal begitu sampai di mobil Gavan. Gadis itu lalu segera berusaha membuka pintu bagasi mobil Ayahnya yang tertutup rapat, mirip-mirip seperti mau membegal mobil orang.

THIS IS CEGIL (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang