10

354 45 0
                                    

"Om Yubin.... haruskah aku memindahkan semua aset yang aku miliki menjadi atas nama Jili? Atau...adakah projek baru yang bernilai banyak uang?"

Sizhui saat ini sedang terobsesi menjadi kaya.

Tadinya dia baik-baik saja dengan uang yang ia miliki. Tapi saat ini... dimana Huacheng tidak memandang uang miliknya. Sizhui takut! Takut tidak direstui.

Yubin hanya menggelengkan kepala. Dari pagi Sizhui sudah memintanya memeriksa semua aset yang ia miliki. Mendata dari yang paling kecil sampai sebesar Wang corp.

"Jili tidak meminta uang darimu Zhui. Cukup kamu memberinya cinta."

Sizhui mengangguk setuju. Jili memang baik.

"Tapi tidak dengan Papa nya yang galak itu, Om Yubin...." sedih rasanya mengingat ketika ia berkunjung ke rumah besar itu. Dimana Huacheng entah kenapa selalu ada saat Sizhui datang. Seolah punya radar sendiri. Tidak membiarkan Sizhui berduaan dengan Jili.

"Ya...." Yubin bingung mau jawab apa. Mau bagaimana lagi, Jili anaknya Huacheng satu-satunya dan baru bertemu setelah sembilan belas tahun.

"Acara penggalangan amal nanti, apa kamu ingin datang?" Yubin mengingatkan. "Setidaknya sekali saja datang. Lagipula itu acara yang diselenggarakan Perusahaan Lian. salah satu milik Huacheng."

"Aku harus datang, tentu saja." Mana mungkin ia berani tidak datang!

Yubin terkekeh mendengar jawaban Sizhui.

"Zhui..." Yubin membulat melihat ponselnya yang sedang menampilkan berita terkini.

"Ada apa Om?"

"Lihat ini.... Ini.... keluarga Wen hancur dalam semalam. Satu persatu kejahatan mereka terkuak begitu saja. Bahkan tidak ada kesempatan untuk bangkit kembali. Seluruh keluarga Wen sampai ke cabang keluarga mereka."

Itu sangat kejam. Bahkan tidak menyisakan satu penerus. Anak-anak terbunuh dengan kejam.

"Mereka pantas mendapatkannya." Sizhui yakin ini kekuatan keluarga Huacheng.

----

Di sebuah ballroom hotel mewah.

Sebagai tuan rumah acara penggalangan amal. Huacheng menjadi bintangnya di sini.

Apalagi di acara ini Huacheng mengumumkan bahwa anak kandungnya, satu-satunya telah ditemukan.

Pengumuman itu membuat heboh kalangan atas. Mereka mulai sibuk mengenalkan anak gadis ataupun pemuda milik mereka. Dan yang tidak memiliki anak usia menikah, mereka sangat menyesal.

Huacheng hanya tersenyum menanggapi mereka.

Sedangkan di sudut acara. Ada Sizhui yang asik minum. Telinganya sudah merah, panas mendengar bagaimana mereka menjilat Huacheng. Mengenalkannya betapa anak mereka hebatlah, cantiklah, tampanlah.

Sizhui ingin memukul mereka satu per satu.

Tidak tahukah dia di sini. Juga masih belum diakui oleh Huacheng!

"Apa aku hamili saja anaknya." Monolog Sizhui sendiri yang mulai mabuk.

Wang SizhuiWhere stories live. Discover now