7| The suspect

49 14 11
                                    

"Sohyun-ah..."

Jungkook tak pernah membayangkan jika dirinya bertemu kembali dengan Sohyun dalam keadaan seperti ini. Melihat bagaimana tubuh tak berdaya itu terbaring dengan selang infus yang melekat di pergelangan tangan kiri serta keadaan wajahnya yang mengenakan selang oksigen, itu lebih dari cukup membuat Jungkook merasa terpukul.

"Kim Sohyun, ku mohon buka matamu" Jungkook terisak, tentu saja. Seokjin mengatakan jika Sohyun tak sadarkan diri selama lebih dari dua minggu.

"Ku mohon buka matamu" disela isakan itu kedua tangannya merengkuh tangan Sohyun untuk sesekali menciuminya, berharap ada sedikit respon dari si pemilik.

"B-bagaimana aku bisa mengatakan ini semua pada Taehyung hyung? Ku mohon, sadarlah" tak kuat lagi rasanya untuk berucap, lantas Jungkook menjatuhkan kepalanya menumpu pada lengan Sohyun.

Jungkook teringat pada pesan terakhir Taehyung yang memintanya untuk menjaga Sohyun pada malam dirinya kecelakaan. Namun melihat bagaimana kondisi Sohyun saat ini, Jungkook merasa telah gagal menunaikan janjinya pada Taehyung.

"Sohyun-ah, j-jebal buka matamu! Ku mohon, Sohyun-ah, tolong jangan pergi"

Jungkook bergumam cukup lirih, ditambah isakan yang tak henti-hentinya mengalun, siapa saja yang berada didalam ruangan itu pasti bisa merasakan bagaimana hancurnya Jungkook saat ini.

Kejadian ini terasa sama seperti yang dilalui Jungkook dua bulan yang lalu, dimana Taehyung dinyatakan tidak selamat karena mengalami banyak pendarahan akibat kecelakaan itu. Jungkook juga masih merasa bahwa kecelakaan yang terjadi pada Taehyung adalah kesalahannya. Jika saja malam itu Jungkook tidak menghubungi Taehyung untuk memintanya bertemu, maka Taehyung tidak akan kehilangan nyawanya.

Jungkook takut, sangat. Bagaimana jika Sohyun berakhir sama seperti Taehyung? Tidak, membayangkannya saja rasanya benar-benar berat. Jungkook tidak sanggup, setelah Taehyung hanya Sohyun yang Jungkook miliki sebagai kebahagiaan tempatnya berada.

Jungkook bukan bermaksud tidak bahagia bersama orangtua angkatnya. Jungkook akui mereka memperlakukan Jungkook dengan kasih sayang serta perhatian yang melimpah. Hanya saja, semua itu memberatkan Jungkook. Karena hal itu membuat Jungkook dibenci Yoongi, bahkan sampai detik ini dirinya bernapas Yoongi tak pernah sekalipun menerimanya.

"S-Sohyun-ah..." lagi, bibir itu bergetar kala menggumamkan namanya .

Dan kejadian ini tak luput dari kedua pasang mata yang sedari tadi berada di dalam ruangan itu, menyaksikan apa yang dilakukan Jungkook semenjak dia menginjakkan kakinya ke dalam ruangan ini.

Dia adalah Kim Sohyun dan Kim Taehyung, berdiri tak jauh dari tempat Jungkook mendudukkan dirinya di bangku sebelah raga Sohyun terbaring.

Taehyung telah menceritakan semuanya pada Sohyun, termasuk Jungkook. Pria kedua yang berada dalam memorinya setelah Taehyung.

Sohyun percaya pada apa yang diceritakan Taehyung, tentu saja percaya. Apa yang diceritakan Taehyung, itu persis seperti apa yang memorinya tunjukkan.

Kini, air mata Sohyun ikut luruh sejurus keadaan Jungkook yang begitu nelangsa. Sohyun ikut merasakan bagaimana kepiluan yang hinggap dalam diri Jungkook. Melihat langsung bagaimana bibir itu bergetar disetiap isakannya, Sohyun mampu merasakan rasa kehilangannya seorang Jeon Jungkook.

"K-kimtae, s-sakit. K-kenapa disini rasanya sakit" ucap Sohyun diikuti tangannya yang menyentuh dadanya, rasa sakitnya begitu nyata.

Taehyung tak mampu mengatakan apapun untuk menenangkan Sohyun, yang dilakukan Taehyung saat ini hanyalah membawa tubuh mungil itu kedalam pelukannya. Membenamkan wajahnya pada dada bidangnya, sembari tangan yang merengkuh tubuh itu memberikan beberapa tepukan lembut pada punggung kecil tersebut.

49 days (HIATUS)Where stories live. Discover now