03. Obsesi 📖

648 104 15
                                    

Tandai kesalahan  

Tandai kesalahan  

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Ledis mendengus lirih saat mendengar banyak pertanyaan beruntun dari pria yang ada di hadapannya kini. Entah ia akan di katakan tidak tau diri atau bagaimana, namun nyatanya ia sangat tidak senang dengan beberapa pertanyaan yang terlontar dari mulut seksi pria ini.

"Dengar pangeran Jino" Ujarnya sembari menghembuskan nafasnya lelah, Jino ini sangat keras kepala!! "Aku tidak di perlakukan buruk oleh pangeran Solon maupun pangeran Heli" 

Sedangkan Jino sendiri melipat kedua lengannya di depan dada sembari berdecak malas, gadis di hadapannya ini benar-benar sukses membuatnya gemas karena penasaran!

"Jika memang dua makhluk itu tidak melakukan hal macam-macam padamu, lantas mengapa kau menangis, hm?" 

Ledis benar-benar kesal!! Ia sampai menghentakkan kakinya saking kesalnya dengan pria di hadapannya ini! Apa Jino bodoh?! Pria itu kan tahu apa yang terjadi diantara dirinya dan Heli, tapi pria itu masih saja bertanya.

Jino yang merasa gadis di hadapannya ini hanya menatap horor dirinya dan tidak menjawab pertanyaan darinya hanya mendengus geli, apalagi melihat wajah gadis itu yang di buat seolah tengah merajuk dengan tatapan tajam.

Jino bukannya takut, ia malah merasa gemas sendiri, sampai rasanya ia ingin mengurung Alana hanya untuk dirinya.

"Baiklah-baiklah, aku tidak akan bertanya lagi" Ujarnya saat melihat wajah gadis itu yang mulai suram. 

Sebenarnya ada yang janggal bagi Jino- oh atau mungkin saudara-saudaranya juga merasakan kejanggalan yang sama? Ya yang intinya ia merasa janggal karena ia benar-benar tidak bisa membaca hal yang sedang di pikirkan Alana, seperti sebelum-sebelumnya, itulah yang membuatnya sedari tadi bingung mengapa Alana menangis. 

"Kau akan diam di sini saja?" 

"Kau mengusir ku Pangeran?" Ujar Alana sembari memberikan senyum termanisnya, dan menekan kata 'Pangeran'. 

Jino menyeringai memberikan kesan horor dan menyebalkan secara bersamaan di mata Ledis.

Aish... Ternyata karakter yang paling ia sukai ini sangat bagong akhlaknya, Ledis sampai pening sendiri karena tingkah Jino yang tidak tertebak.

Pria itu mendekat dan mengurung Ledis diantara kedua lengan kekarnya, pria itu memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ke salah satu telinga gadis itu.

TVC: Turning Back TimeWhere stories live. Discover now