06. Serba Heran 📖

515 96 20
                                    

Tandai Kekeliruan

Tandai Kekeliruan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.



"AAAAAKKKHHHH!! MEMANG BAJINGAN BRENGSEK KAU JINO!!"

Banyak pelayan yang terhenyak saat umpatan itu keluar secara lancar bagaikan air sungai dari mulut mungil gadis yang tengah di geret oleh sosok pangeran dengan kuda hitamnya.

'Wah... Si bangsat! INI BENERAN SAKIT ANJIR!!'

Ya... Bagaimana tidak sakit? Jika Ledis sendiri masih dalam keadaan tangan yang di cekal oleh pria yang ada di atas kuda tersebut, sedangkan pria itu dengan santainya memacu kuda hitamnya dengan kencang.

Alias Ledis sedang di seret menggunakan kuda.

"Sshh.. Yangmulia.. Jangan bercanda, ini benar-benar menyakitkan!!" Ujar Ledis masih dengan keluhannya, bahkan mata gadis itu sudah berkaca-kaca akibat menahan rasa nyeri di bagian pangkal lengannya.

Ibaratkan keberuntungan memihak padanya, si bedebah sialan itu akhirnya memberhentikan kudanya dan melepas cekalan tangan itu dari lengan sang-gadis.

Ledis yang merasa bebas langsung memegangi lengan kirinya yang sedari tadi menjadi bahan seret dari pria yang di atas kuda sana.

Namun sedetik setelahnya ia menangkap kata-kata dengan nada dingin yang terlantun dari mulut pria itu.

Itu bukan suara Jino...

Ledis mendongakkan pandangannya agar bersitatap langsung dengan netra sang pangeran...

Yang ternyata pangeran mahkota Avalon..

"Itu masih sedikit hukuman dariku atas keberanian mu bercengkrama dengan pria lain... Alana.." Setelah mengatakan hal tersebut Heli dengan entengnya meninggalkan Ledis yang masih terduduk bingung.

'Lah anjir?... Gw kira itu Jino.. Kan kuda item... Emang tu dedemit kudanya item? Perasaan tadi coklat?

Kuda siluman?' Ucapnya termenung dalam batin.

Sedangkan Jino sendiri menopang dagunya dan mendengus kasar "Terkadang aku ini heran, aku diam saja, dia selalu mengumpati ku" Ujarnya yang di jawab oleh kekehan dari pangeran termuda di Kerajaan Avalon.

"Sudah nasibmu di caci maki sepertinya" Cecar nya sambari tergelak.

Sedangkan di sisi lain Ledis masih memikirkan konspirasi mengapa kuda Heli bisa berubah jadi hitam.

Tapi saat ia tengah memikirkan hal tersebut, ia tersentak kala sebuah uluran tangan terpampang di depan wajahnya, saat ia lihat..

'ANJIR GANTENG BANGET MASA?!!'

TVC: Turning Back TimeOnde histórias criam vida. Descubra agora