Chapter 4 : Si Anak Baru

44 6 0
                                    

Kegiatan MPLS berjalan selama tiga hari berturut-turut di mana dihari terakhir diisi dengan acara demo ekstrakulikuler. Ada sekitar empat ekstrakulikuler yang cukup populer di sekolah ini dari delapan ekstrakulikuler yang ada di sekolah, tidak termasuk OSIS; diantaranya ekskul Padus, Dance, Basket dan Pramuka. Sementara ekstrakulikuler yang tersisa seperti PMR, Paskibra, Rohis dan Fotografi memang memiliki banyak anggota tapi tidak sebanyak tiga ekstrakulikuler populer tadi. Cukup banyak memang ekstrakulikuler di sekolah ini mengingat para siswa-siswinya cukup aktif dalam organisasi, didukung juga dengan banyaknya murid di sekolah ini.

Pendataan pun dilakukan setelahnya, dibuka sampai seminggu ke depan. Para pengurus memang sengaja memberikan waktu untuk para siswa-siswi baru untuk mempertimbangkan matang-matang akan masuk ke dalam ekstrakulikuler apa.

Setelah kegiatan demo tersebut, acara pun ditutup dengan kegiatan berburu tanda tangan para senior dan panitia, juga kegiatan foto bersama di lapangan.

Sementara kegiatan belajar mengajar mulai efektif dilaksanakan di hari Senin, atau sebut saja di hari ini.

Sret!

Nino yang sedang asyik-asyiknya berjalan menuju ke area dalam sekolah, dibuat terkejut setengah mati saat seseorang menarik tangannya kuat-kuat sampai tubuhnya tertarik ke belakang. Kemudian suara seseorang pun berbisik di telinganya, "No, mending lo ambil ekskul padus aja biar ketemu sama gue"

Nino yang mendengar itu pun refleks menoleh ke sisi kanannya dan menemukan Tiara yang berdiri di sana sembari melemparkan senyuman manisnya, kelihatan sekali sedang menghasut dirinya. Nino pun langsung menggelengkan kepalanya dengan tegas, menolak ajakan Tiara secara terang-terangan.

"Ish ayo dong No. Apa lo nggak tertarik sama penampilan gue kalo manggung?" kata Tiara sambil terus membujuk Nino, dia bahkan tidak segan memamerkan kebolehannya pada Nino saat di rumah, harusnya Nino tertarik kan melihat betapa kerennya dia sebagai bagian dari ekstrakulikuler padus.

Nino menggelengkan kepalanya beberapa kali, bukannya menganggap bahwa Tiara tidak keren, tapi dia memang tidak berminat dengan urusan nyanyi menyanyi seperti itu, terlebih yang Nino tahu ekstrakulikuler padus lebih didominasi oleh para wanita. "Enggak ah Kak, gue nggak tertarik sama sekali" katanya, kembali dengan tegas menolak tawaran Tiara.

Sret!

Nino membulatkan matanya terkejut saat tubuhnya tertarik ke sisi kiri, lalu wanita berambut panjang dengan poni yang menutupi kedua alisnya tersebut tampak merangkul akrab Nino. "Ya udah mending ekskul gue aja No, ntar kita hunting ke tempat-tempat keren. Seru kan?" Katanya sembari menaikturunkan kedua alisnya.

Nino menghela napasnya panjang, baru juga menolak ajakan Tiara, kini sudah ada tawaran baru lagi. Kali ini berasal dari Keisya. Memang sih ekstrakulikuler fotografi anggotanya seimbang antara wanita dan pria, tapi kan tetap saja untuk Nino yang tidak memiliki minat dan kurang paham urusan perkameraan merasa kalau ekstrakulikuler itu tidak bisa dia pilih.

Sret!

Nino mendengus sebal saat Tiara menariknya menjauh dari Keisya. Hingga berakhir kedua kakaknya itu saling tarik menarik dirinya saat Keisya pun tidak terima dengan tingkah Tiara.

"Aduh Kak lepas dong" ucap Nino dengan kesal sembari menghempaskan cengkraman tangan Keisya dan Tiara  di lengannya. "Gue tuh nggak tertarik sama ekskul kalian. Gue cuma tertarik sama ekskulnya Mas Farrel. Oke? Ya harus okelah. Duluan ya Kak" kata Nino dengan tegas, lantas dia segera berlari meninggalkan Keisya dan Tiara di depan beranda sekolah, seolah tidak ingin memberikan kesempatan untuk kedua kakaknya itu sampai nekat mengejarnya demi hasutan mereka berjalan dengan sukses.

CROSSROADDonde viven las historias. Descúbrelo ahora