Prologue

127 25 16
                                    

"Coba pose dulu" Ucap seorang wanita paruh baya dengan kacamata yang bertengger dihidung mancungnya. Gadis kecil dengan kepangan itu pun berpose, seperti anak pada umumnya. ia tersenyum manis, seraya menyentuh kedua pipi gembulnya dengan jari telunjuk.

Cekrek

"Wahh hasilnya bagus, lagi gak?" Tanya wanita itu lagi, gadis itu menggeleng malu. lalu ia berlari kearah ibunya. Wanita paruh baya itu dengan tenang mengelus anak disebelahnya dengan sayang.

Alsara Winona Amarta, gadis kecil yang baru saja memasuki taman kanak kanak itu sangat pemalu. Disaat anak anak seusianya berlarian kesana kemari, Alsara hanya terdiam di tempat dengan meremas baju ibunya—Bia.

dan ini sudah 3 hari, Sejak alsa masuk ke taman kanak kanak. dan hari ini, waktu alsa untuk membiasakan diri dengan teman temannya. diremasnya baju sang ibu, dengan raut ketakutan seolah ibunya tidak boleh meninggalkannya.

"shttt, udah udah. Mama diluar kok" Ucap Bia menenangkan. Perlahan bia melepas cengkraman sang anak, dan berjalan keluar. Akhirnya alsa sendiri lagi. gadis itu termenung ditempat duduknya, dengan terus menunduk.

"Haiii, sini kosong kan?" Tanya anak perempuan yang baru saja datang. alsa hanya diam dan mengangguk saja. Lalu anak itu menaruh tas barbie bewarna pink miliknya di kursi sebelah tempat duduk alsa.

"Aku Dea! kamu siapaa?"Tanya anak itu dengan senyum lebar, Alsa menoleh kearah anak itu, lalu berucap pelan "alsa.."

"hah? yang keras dikitt dong. gak kedengaran nih" Ucap anak itu mendekatkan dirinya. Dengan ragu alsa mendekatkan mulutnya di telinga anak bernama dea tadi.

"Aku alsara" ucapnya sedikit berbisik.

"Ohhh alsaraaa, Ihh namanya bagus! aku suka deh"Ucap dea senang, alsa hanya tersenyum malu saja mendengarnya. Ingin sekali ia mengobrol lama dengan dea, namun pada akhirnya dia hanya bisa terdiam saja.

Pelajaran pun berlangsung, semua berjalan lancar. sampai akhirnya waktu istirahat pun tiba. Anak cowok dengan gigi ompong di tengah tersenyum mendekati alsa. alsa yang tidak tau harus bagaimana pun hanya menunduk dan membereskan PR nya.

"Haiii, aku ian. Kamu alsara yaa?"Tanya anak itu, Alsa hanya mengangguk saja. Dea yang melihat ian hanya tersenyum sambil menyenggol bahu alsa.

alsa yang bingung hanya bisa menunduk takut saja. dalam hati ia menyuruh cowok itu cepat pergi dari hadapannya. Berbeda dengan dea yang kini tengah tersenyum menggoda kearah keduanya.

"Kamu tau dari mana ian kalo nama dia alsara??"Tanya dea menggoda, Ian dengan tersenyum lebar menjawab dengan enteng. "Aku tanya ke mama nya tadi pagi"

"Wuuuuu" Ucap dea yang sepertinya kecewa. 'oh iya! mama' Batin alsa menatap kearah pintu. "Mm maaf ian, aku mau ke mama sebentar" ucap alsa dengan menunduk, belum sempat menjawab, alsa sudah berlari kearah luar kelas.

"Kamuu suka yaaa sama alsaa" goda dea saat alsa sudah pergi, Ian hanya mengangguk dengan senyum lebar. kemudian ia duduk diantara cowok cowok yang tengah makan bersama.

Sudah 2 bulan berlalu, dan teman alsa hanya dea saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sudah 2 bulan berlalu, dan teman alsa hanya dea saja. Alsa selalu bertekad untuk menjadi teman dea saja. sudah. itu sudah cukup. pikirnya saat itu.

Segala cara dilakukannya, Hanya untuk dea tetap bersamanya. Karena dea adalah teman pertamanya di sekolah itu.

"Alsaaa ayoo makan mie gorengg disana! sama ada telur gulung lohh. mau ga?"Tanya dea, alsa hanya mengangguk dan beranjak dari duduknya.

"Haiii alsaa" Sapa ian, dibelakang anak itu ada seorang anak laki laki lain. Dengar dengar, namanya Athala. Anaknya periang, dan ciri khasnya adalah alis tebalnya.

"Hai" ucap alsa dengan senyum tipis, Athala juga melambai kearahnya dengan bersemangat. Alsa hanya tersenyum saja melihatnya.

"Ayoo bareng bareng beli mie nya, Sama kita berdua. kita kan juga mau beli mie. ya kan tha!"Ajak ian dengan semangat. Dea yang mendengarnya pun mengangguk antusias.

"Ayo ayo!! aku juga males kalo harus ketemu sama fadil yang ngeselin itu! huh."Ucap dea dengan kesal.
"Sama aku juga! masa iya dia bilang kalo dia sama alsa itu pacaran, cuma karena rumahnya deket!" Ungkap Athala dengan nada kesal. semuanya terkejut, begitu juga dengan alsa.

saat mereka sampai ditempat penjual mie, mereka segera memesan. dan saat menunggu pertanyaan tidak terduga terucap dibibir alsa.

"Maaf, kalo boleh tau.. pacar itu apa ya?"Tanya alsa dengan raut kebingungan. Mereka semua terdiam dan tertawa terbahak bahak.

"Aku juga gatau sihh, tapi kata kakak pacar itu orang yang disayang" Jawab athala dengan tawa yang baru saja reda.

"Berarti aku pacar mama dong?"Tanya alsa dengan lugu. mereka semua dibuat tertawa kembali oleh alsa.

"Bukann gituuu, mama kamu itu pacarnya papa kamuuu. pacar itu orang yang disayang, tapi bukan orang tua" Jelas ian dengan menatap wajah lugu alsa.

Alsa yang masih belum mengerti pun menggaruk pipinya bingung. "Berarti aku pacarnya dea ya?" Tanya alsa lagi. Kini mereka tidak tertawa.

"WIHHH KAMU SAYANG AKUU YA ALSA?" Heboh dea ketika mendengar itu, Alsa hanya mengangguk saja.

"Yahhhh, Alsa berarti udah punya pacar dong" Ucap athala dengan kecewa. Ian pun sama, ia menunduk kecewa. tapi tak berselang lama.

"Tunggu aja alsa, aku bakal jadi pacar kamu!" ucap ian saat itu juga, Setelahnya ia memberi sebuah gelang dengan pernak pernik lucu bewarna pink.

anak itu memakaikan gelang bewarna pink itu di tangan milik alsa, Alsa hanya melihat gelang itu terpasang begitu saja.

Tapi, Sepertinya itu hanya janji anak kecil yang belum mengerti apa itu pacar dan cinta. karena sampai 11 tahun kemudian, alsa dan ian tidak pernah bertemu.

Yooo- zie disini ^^Terimakasih sudah membaca, semoga suka ya!Oh iya, jangan lupa vote dan komen okeiii :D

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yooo- zie disini ^^
Terimakasih sudah membaca, semoga suka ya!
Oh iya, jangan lupa vote dan komen okeiii :D.

Dan maaf jika masih typo, kalau boleh tolong beri tau ya jika ada typo.

Thank you all, see you. and don't forget to be happy

Bintang itu belum redupWhere stories live. Discover now