Chapter V

12 0 0
                                    

adrxx
Haiiii cantik
Masih inget aku?

alisnya terangkat menatap layar ponsel miliknya yang menampilkan notifikasi dari username seseorang yang tidak dikenalnya.

siapa dia? apa alsa mengenal orang dengan username adrxx itu?Ahh Biarlah. ia terlalu malas untuk membalas pesan itu. Dimakannya nasi goreng yang di berikan aksara tadi siang.

ya.. hari sudah malam, sekitar pukul 21.01 dan alsa belum memakan nasi goreng itu karena sedari tadi ia sibuk mengerjakan latihan soal yang ada dibuku besar miliknya.

Sesuap demi sesuap dimakannya. alsara tau benar, itu pasti buatan kakaknya. Disetiap suapnya ia menahan tangis, mendengar suara ramai yang ada di bawah.

Terdengar bentakan geo untuk bia, Dan di samping kamarnya terdengar benda benda berjatuhan yang sengaja di pecahkan.

Duakh duakh duakh.

Pintu kamar alsara di pukul dengan keras, dengan takut gadis itu menaruh piring nasi gorengnya lalu berjalan pelan menuju pintu yang tertutup itu.

"ALSA BANGS*T, MAT* LO MAT*. KELUARGA GUE GINI KARNA LO!"Teriak sagara dari luar kamarnya, Alsara semakin ketakutan. Ia berharap pintu itu tidak bisa dibuka. Namun, bodohnya gadis itu malah berdiri di depan pintu.

ingin sekali ia memeluk sagara dan berucap maaf. namun itu tidak mungkin bisa terjadi.

DUAKH DUAKH DUGHH

Semakin keras, dan pintu itu semakin berusaha di dobrak dari luar. Tangis sagara dan raungannya semakin keras. namun riuh ramai di bawah sudah tidak terdengar lagi. sepertinya mereka sudah keluar.

Bruakhh

Akhirnya pintu kamar alsara terbuka paksa, Alsara terpental cukup jauh karena tidak sempat mengelak. tangannya gemetar ketakutan melihat sagara yang sudah babak belur dengan mata yang merah dan menatapnya tajam.

"MAT* LO SI*LAN!"Umpat sagara lalu memukul alsara. Alsara berkali kali memekik minta ampun, namun tidak si gubris olehnya.

"Maaf gara ma-maaf"Ucapnya terbata bata saat sagara mulai tenang, respon sagara membuatnya takut. Cowok itu hanya menyeringai lalu tertawa terbahak bahak.

"Tau gak sih?Sakit dibalas maaf itu curang" ucap cowok itu dengan senyum menakutkan. Alsara kini sudah sama seperti sagara. Lebam disekujur tubuhnya membuatnya tak bisa menjauh dari cowok dihadapannya itu.

"Andai lo yang mati, gue yakin.. hidup gue bakalan lebih indah"lirih sagara. Hati alsa sangat sakit, sangat sangat sakit. Namun apa dia berhak untuk sakit hati seperti itu?

Alsara hanya diam dan menangis.

Duakh

Sagara yang sudah muak dengan tangisan kakaknya, hanya melempar handphone milik alsara kesal.

"Bisa diem gak sih?!"

Sagara berteriak frustasi, cowok itu mengacak rambutnya sendiri. lalu beranjak keluar dari kamar kakak perempuannya.

Sebelum keluar sagara sempat menendang kakaknya kuat kuat, Namun ekor matanya sempat menatap sesuatu. Sepiring nasi goreng.

"Dasar cewek s*nting! Gue belum makan dari pagi tapi lo malah enak enakan makan. Bangs*t bangs*t"Umpat sagara lalu melempar piring nasi goreng itu kearah alsara.

Setelahnya ia menutup pintu kamar alsara dengan keras.

"yah, padahal masih tiga suap"lirih alsara dengan menatap nasi gorengnya ya sudah tercampur dengan pecahan piring.

Gadis itu mukai memungut pecahan piring itu menjadi satu agar lebih mudah untuk dibuang. 

"awss"Rintihan itu keluar dari mulutnya. Dilihat jari manisnya yang terkena pecahan piring itu.

Bintang itu belum redupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang