09.Tuhan pasti Adil

40 18 0
                                    

Happy Reading
*
*
*
"Manusia itu kehilangan dulu
Baru menyesal"
-Alendra Januar.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Urusan sama cewe, ngejalang lo"

Tuttt.

Apa Gara mendengar suara Angel tadi teriak kesakitan kerna tangannya luka bekas jambret.

Seperti nya Gara cuma salah paham dengan nya.

"Sakit banget huaaa" Teriak Angel cewe itu meringis sakit padahal luka nya tak seberapa.

"Makanya Ngel jangan suka jalan sendiri" Nasehat Ale kesian.

"Iya iya,orang gue hidup sendiri makanya jalan sendiri."

"Hedeh, makanya nanti kalo jalan hubungi gue aja."

***

"Gara" Bentak Mira marah rencana nya hampir berhasil tetapi Gara menghancurkan nya kembali.

"Maaf mah, Gara gak tau itu rencana mamah" Gara menunduk takut sepertinya dia akan di hukum kembali.

"Ck, makanya Gara kamu jangan bertindak egois "ucap Kasa kecewa dia sudah mengatakan berapa kali bahwa anaknya itu jangan memikirkan ego saja.

Selama ini Kasa selalu mendukung keluarga nya ralat hanya Mira dan Gara yang dia dukung mungkin kerna pengaruh sang istri.

" Sekarang kamu harus baikan dengan Ale Gara" Ucap Mira lalu pergi kepala nya sungguh pening sekarang.

"Nyenye."

***

Setelah melihat situasi aman Williams kakek tertua dari keluarga Mahatma kini berjalan ke arah gudang di mana Martin di sekap.

"Bagaimana keadaan mu? Apa sudah bisa pergi dari dunia? "

Pertanyaan bodoh yang Martin pikir kan,memang benar Martin itu cacat di tubuhnya bukan di otaknya dia paham maksud kakek nya itu. Menginginkan dirinya mati perlahan dengan sendirinya itu kan yang di mau kakek nya sekarang.

Martin memberontak ketika Williams ingin mengercoki dengan sebuah racun , menurut pikiran Martin itu adalah racun penglumpuh saraf.

"Tuhan tolong aku, dunia tidak adil."

Prank.

Botol kaca kecil itu terjatuh tidak sempat di minum kan ke mulut Martin tentu saja membuat Williams marah dia mengencangkan borgol Martin lalu pergi meninggalkan Martin yang terisak.

"Tuhan pasti Adil."

***

Gara duduk di sebuah markas sebuah geng ternama di Bogor sudah di katakan bahwa dia akan mendapatkan teman yang satu frekuensi.

ALENDRA JANUAR ( Pre Order) Where stories live. Discover now