Sepuluh

37 7 2
                                    

Selamat membaca....

*****

*****

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.



Tirta meletakan ponselnya ke tempat duduk di sampingnya. Kenapa Tara baru bilang sekarang sih, kan jadinya ia harus putar balik untuk membeli bakso, kalau heatpack nanti saja di dekat komplek rumah mereka ada apotek.

Tirta malas sebenarnya, tapi apa boleh buat kalau tidak di belikan bisa-bisa Tara ngambek.

Sekitar dua belas menit Tirta akhirnya sampai di tempat tukang bakso tersebut. Beruntung saat ini tidak terlalu ramai yang beli jadi Tirta tidak perlu menunggu lama.

"Pak, baksonya lima porsi ya, yang satu gak usah pake toge." Tirta sengaja membeli lima porsi, satu untuk Tara, Maminya, Papinya, Pak Satpam, dan Bi Inah art di rumahnya. Tirta sudah kenyang makan di rumah Jeremy tadi.

"Siap mas. Tunggu ya, silahkan duduk dulu mas."

"Iya pak." Tirta menunggu sambil memainkan ponselnya.

Setelah tujuh menit menunggu akhirnya bakso pesanannya siap. Satu porsi bakso disini harganya lima belas ribu, rasanya enak, porsinya juga banyak.

"Makasih ya pak." Langsung saja Tirta pergi dari sana.

****

"Aku pulang," ucap Tirta yang baru sampai.

"Loh, Tara mana mi?" Tanyanya.

"Di kamar, lagi sakit perut." Tirta mengangguk.

"Ini aku beli bakso buat Tara, mami sama papi, sama bi Inah."

"Tapi papi kamu lembur sekarang."

"Yaudah di simpen aja." Kebetulan bi Inah ada di sana mengantarkan teh untuk maminya.

"Bi, ini aku beliin bakso di makan ya,"

"Makasih ya mas Tirta."

"Sama-sama bi." Tirta duduk di samping Maminya.

"Bi Inah tolong ambilin mangkok ya,"

"Siap bu."

"Si Karel enggak ke sini emangnya, Mi?"

"Enggak, tadi sih Tara bilangnya Karel ada acara. Emangnya kenapa?"

"Gapapa sih, Mi." Tak lama kemudian bi Inah datang kembali.

"Bi, tolong anterin ini ke kamar Tara ya,"

"Eh, gak usah Bi biar aku aja. Sekalian aku juga mau ke kamar." Tirta langsung membawa mangkok beserta baksonya dan juga heatpack pesanan Tara itu.

Kamar Tirta dan Tara itu bersebelahan, ada di lantai dua sedangkan kamar orang tua mereka ada di lantai satu.

Tirta mengetuk pintu kamar Tara, ada sahutan pelan dari dalam sana Tirta akhirnya masuk. Terlihat di sana Tara sedang berbaring.

KATARADove le storie prendono vita. Scoprilo ora