lima belas

24 5 0
                                    

Yang nunggu POV Tiktok sabar ya hehe, aku mau samain partnya dulu baru up tiktok lagi😁

Selamat membaca...
Jangan lupa follow, vote dan komen biar aku lebih semangat lagi🤗

Kalo aku ada salah penulisan mohon di koreksi yang temen-temen🤍

*****

Sudah malam minggu lagi, saatnya Karel dan Tara pacaran ya walaupun setiap hari juga mereka pacaran, tapi entah mengapa rasanya berbeda.

Setengah tujuh malam ia sudah berada di halaman rumah Tara, yang namanya punya pacar, malem minggu tuh ya jalan-jalan gak sih?

Karel mengirim chat kepada Tara kalau ia sudah di depan rumahnya, tak lama kemudian ceweknya pun datang membukakan pintu. Berpelukan sudah menjadi hal wajib bagi mereka saat bertemu.

"Kamu masuk, aku mau siap-siap dulu." Karel mengangguk.

"Mami ada?"

"Papi aku ada urusan di luar kota tiga hari, mami ikut papi."

"Butik Mami gimana?"

"Ada karyawan mami, sesekali juga aku ngecek ke sana. Udah yuk masuk."

Pas Karel masuk ke dalam rumah Tara ia kaget ternyata di sana ada Tirta dan Jio sedang bermain catur. Tirta dan Jio menoleh. Berbeda dengan Jio yang menyapa Karel, Tirta hanya melihat tanpa berbicara apa pun.

Selagi menunggu Tara, Karel fokus melihat mereka berdua bermain catur. Jio sesekali mengajak Karel bicara di tengah kegiatan ia yang sedang main catur. Pantas saja Tirta kekeh ingin menjodohkan Tara dengan cowok ini ternyata anaknya memang baik dan ramah.

"Ayo, Rel." Karel berdiri menyambut kekasihnya.

"Tunggu." Keduanya menoleh.

"Mau kemana?" Kata Tirta.

"Mau keluar, tadi 'kan udah bilang," sahut Tara. Sebelum Karel datang Tara memang sudah bilang.

"Jangan keluar. Disini aja."

"Dih, apasih? Orang pengen keluar juga!" Kesalnya.

"Bandel banget sih kalo di bilangin. Papi sama mami lagi pergi lo jangan keluyuran, bahaya."

"Apasih. Orang sama Karel. Masih sore juga lagian!"

"Gak boleh."

"Tirta~"

"Udah gapapa, Ra. Kita disini aja," ujar Karel. Sebenarnya mau di rumah Tara saja juga ia tidak masalah.

"Tapi aku mau keluar, bosen kalo di rumah doang," rengeknya, ia menghentak-hentakan kakinya.

"Gapapa 'kan sama aku." Kasihan sekali Tara ia sudah dandan tapi malah di gagalkan oleh Tirta.

Tara menghembuskan nafasnya kasar, kemudian ia melempar Tirta dengan tas yang ia bawa tadi. Tirta yang sedang main catur mengaduh kesakitan sedangkan Jio hanya tertawa. Jio sudah biasa melihat hal seperti itu karena Tara dan Tirta memang sering berantem.

Tirta dan Jio itu main catur lesehan di dekat tv, sedangkan Karel dan Tara duduk di sofa.

"Jangan cemberut gitu, besok kita jalan-jalan. Mau ke studio ayah aku gak? Besok Hanni ada rekaman."

Mata Tara langsung berbinar. "Mau."

"Yaudah, besok kita ke sana." Karel paling tau caranya merubah mood Tara.

"Makasih, sayang." Karel terkejut. Tara tidak pernah memanggilnya sayang begitu.

"Kamu bilang apa?" Tanyanya sekali lagi.

KATARAWhere stories live. Discover now