10

3.2K 229 18
                                    

! typo bertebaran!

******


Leo menatap hamparan bunga Lily dan tulip yang tumbuh di halaman belakang masion, semenjak kemunculan Al ia merasa selalu di lecehkan namun ia tak masalah selagi tak di perlakukan dengan kasar

Grep

Leo tersentak kecil ketika merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang, ia tahu sosok di belakangnya ini

"Al, hentikan kau mengagetkanku"

"Tidak sopan memanggil nama saja babe, panggil aku kak Al"

Leo tersenyum lalu berbalik melihat wajah tampan itu

"Baiklah kak Al, sekarang lepaskan aku"

Al tersenyum namun tak juga melepaskan pelukannya justru semakin mengeratkan pelukannya hingga ia tak Leo benar² menempel

"Kamu manis sekali"

Al menatap wajah cantik Leo lalu mengusap pipi yang memerah itu

Sedangkan Leo sendiri hanya diam dengan pikiran berkecamuk

"Kenapa gw jadi gini? Mereka bukan buat gw, tapi..."

Leo terdiam ketika mengingat kembali bahwa raga yang ia tempati hanya bertugas sebagai figuran yang bila muncul langsung mati

Tanpa sadar cairan bening keluar dari mata indahnya melewati pipi dan terjatuh, Al sendiri tentu panik dan menggendong kesayangannya yang menangis entah kenapa

"Kenapa babe, kamu kenapa menangis? Hey.."Al mengusap air mata yang mengalir itu menatap penuh khawatir pada Leo

"Al seharusnya ini tak terjadi..
Seharusnya aku bukan yang kalian cintai...aku hanya orang biasa yang sekali muncul langsung mati"

Tanpa sadar gumaman itu terdengar oleh Al, Al tersenyum lalu memeluk tubuh ringkih sang kekasih

"Tidak apa...semua sudah di atur"

Leo menatap al bingung, bagaimana ia tahu? Apa Al juga orang lain yang terjebak di dalam novel ini?

"Bagaimana–"

"Aku sama seperti mu sayang, tapi bedanya aku menjadi altar ego"

Leo termenung, plot twins apa lagi yang di sembunyikan oleh penulis?

"Aku Aiden Alaska atau bisa kau panggil Marvin sekarang"

Leo terbelalak, itu nama sahabatnya di dunia nyata

"Marvin..."

"Yes baby, ini aku Marvin Sanjaya"

"Lo–"

"Aku-kamu, Nathan hanya karena kita dulu sahabat kau tidak bisa seenaknya mengunakan bahasa gaul itu lagi"

Gaya bicara Marvin terdengar kaku sekarang, Leo menjadi bingung kenapa sahabatnya berubah begitu jauh

transmigrasi nathanWhere stories live. Discover now