04. ⚠️🔞 Terbang Ke Awan 🔞⚠️

91.6K 267 3
                                    

Bab 04. Terbang ke awan

Sleeepp... Aaaww.. “Sa_kit Pak.” Teriak Bu Erna kesakitan, saat jari Pak Heru menusuk lubang vaginanya.

Pak Heru tidak memperdulikan rasa sakitnya Bu Erna, karena nafsunya sudah semakin menggila.

Pak Heru mengobok-obok lubang vaginanya secara perlahan, agar lubangnya bisa secepatnya terbiasa.

Hampir 5 menit Pak Heru mengobok-obok lubang vaginanya Bu Erna, dan akhirnya lubangnya sudah mulai membesar, dan Bu Erna sudah mulai merasa nikmat.

Aarghh.. Aarghh... Akhirnya Bu Erna mendesah, hingga matanya terpejam menahan rasa nikmat.

Melihat Bu Erna mendesah, Pak Heru semakin terangsang. Pak Heru kemudian menambahkan kecepatannya, hingga tubuh Bu Erna sesekali bergetar menahan rasa nikmat.

Aarghh...Aarghh… “Pak. To_long hentikan.. Uughh.” Dengan susah payah Bu Erna mengatakannya, karena tubuhnya sudah sangat terangsang.

Melihat Bu Erna terus-terusan mendesah, Hasrat Pak Heru semakin terbakar.

Pak Heru kembali menambahkan kecepatannya, hingga tubuh Bu Erna kelojotan menahan rasa nikmat.

Aarghh...Aarghh… “Aa_was Pak..” Crroooots..Eeemm. Desah Bu Erna karena sudah mencapai puncak kenikmatannya.

Tubuh Bu Erna mengejang hebat hingga perutnya naik turun..

Huuufss.... Huuuffsss... Nafas Bu Erna terengah-engah...

Saat ini tubuh Pak Heru sudah basah kuyup karena tersiram spermanya Bu Erna.

“Ma_maaf Pak tubuh Bapak jadi kotor.” Kata Bu Erna merasa sangat malu, karena sudah mengencingi majikannya dengan spermanya.

“Nggak papa kok bi.” Jawab Pak Heru lalu tersenyum liar menatap Bu Erna yang baru saja selesai ngompol.

Bu Erna merasa sangat malu, saat cairan itu menyemprot ke tubuhnya Pak Heru.

Melihat Pak Heru terus melihatnya, Bu Erna merasa malu, karena tatapan Pak Heru terlihat sangat berbeda dari biasanya.

Pak Heru melihat tubuh Bu Erna sudah mulai berkeringat, hingga membuatnya semakin terangsang.

Pak Heru kembali melancarkan serangannya, lalu membuka celana dalamnya.

Saat Pak Heru membuka celana dalamnya, tak sengaja Bu Erna melihat penisnya Pak Heru yang besar dan kekar.

Dengan cepat Bu Erna menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Kenapa ditutup Bi?” Tanya Pak Heru.

“Nggak papa Pak.” Jawab Bu Erna yang terus menutupi wajahnya.

Pak Heru menoleh ke arah jam dindingnya, Ternyata sudah pukul 09:00..

Tak terasa sudah 40 menit Pak Heru di dalam kamarnya bersama Bu Erna.

Pak Heru tidak mau melewatkan kesempatannya, karena Pak Heru sudah tidak bisa lagi mengendalikan hawa nafsunya.

Pak Heru langsung memulai pertandingannya.

Pak Heru menarik kedua tangannya Bu Erna, yang terus menutupi wajah cantiknya. Setelah itu ia langsung mendorong tangannya ke belakang, hingga terlihat ketiaknya Bu Erna yang putih dan mulus, tanpa ada rumput liar sedikitpun.

“Pak aku mohon lepaskan saya Pak.” Bu Erna terus memohon belas kasihan majikannya. Berharap Pak Heru bisa melepaskannya.

Ujar Bu Erna sembari berusaha melepaskan tangannya.

Namun Pak Heru tidak memperdulikannya, Pak Heru terus menatap ketiaknya Bu Erna yang sangat mulus dan bersih.

Pak Heru melihat ketiaknya Bu Erna sedikit basah, karena tubuhnya sudah mengeluarkan keringat.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now