15. 🔞⚠️ Di Mabuk Asmara⚠️🔞

17.4K 101 6
                                    

Bab 15. Dimabuk Asmara

Bu Erna pun sangat malu, saat majikannya membopong tubuhnya, karena ini momen pertama kalinya ia seperti ini dengan majikannya.

Setelah tiba di kamar, Bu Erna langsung mengambil pakaiannya yang masih tergeletak diatas lantai.

Namun baru saja Bu Erna ingin memakai pakaiannya, Pak Heru langsung memeluk tubuh Bu Erna dari belakang.

“Aku mau malam ini kita tidur tanpa pakaian.” Kata Pak Heru sambil memeluk tubuhnya Bu Erna, lalu mencium aroma tubuhnya.

Bu Erna sontak kaget mendengar majikannya berkata seperti padanya, karena menurutnya hal itu sangat memalukan.

Bu Erna lalu berkata.

“Maaf Pak, aku nggak bisa melakukannya.” Kata Bu Erna dengan perasaan campur aduk.

“Ayolah sayang, kapan lagi kita bisa seperti ini.” Sahut Pak Heru yang semakin gila oleh pembantunya.

“Pak saya mohon jangan lakukan itu Pak, saya malu Pak.” Ucap Bu Erna mencoba menolaknya, karena Bu Erna tidak terbiasa.

“Kamu mau saya pecat?” Tanya Pak Heru kembali mengancam Bu Erna, karena Pak Heru tidak suka dibantah.

Lagi-lagi Bu Erna tidak bisa berbuat apa-apa, Bu Erna hanya bisa pasrah menuruti keinginan majikannya.

Tanpa menunggu jawaban Bu Erna, Pak Heru langsung membopong tubuh Bu Erna ke atas ranjang.

Bu Erna langsung membalikan tubuhnya, karena sangat malu tubuhnya dilihat oleh majikannya.

Pak Heru memeluk erat tubuhnya Bu Erna, sembari menempelkan penisnya ke bokongnya Bu Erna yang semok dan membahana.

Bu Erna bisa merasakan ada yang mengganjal di bagian bokongnya, namun Bu Erna sudah tahu yang mengganjal itu Penisnya Pak Heru.

Semakin lama Bu Erna di peluk majikannya, Bu Erna semakin merasa nyaman.

Pak Heru merasa sangat nyaman saat memeluk tubuhnya Bu Erna, hingga tidak mau melepaskan pelukannya

Tak terasa sudah pukul 23.00.. malam..

Saat ini Bu Erna dan Pak Heru tidak bisa tidur.

“Kamu kok belum tidur sayang?” Tanya Pak Heru yang masih memeluk tubuhnya Bu Erna.

“Maaf Pak, boleh nggak saya tidur di kamar saya?” Tanya Bu Erna dengan sangat hati-hati, karena takut membuat majikannya marah.

“Tidak boleh, pokoknya malam ini kamu harus tidur disini.” Jawab Pak Heru tegas.

Pak Heru kembali berkata.

“Kamu puas nggak malam ini?” Tanya Pak Heru lalu mencium tubuhnya Bu Erna.

“Pak saya mohon, jangan lakukan lagi, saya takut Pak.” 

Bu Erna sangat takut, karena menurutnya, apa yang ia lakukan sudah sangat kelewatan, dan sangat beresiko. Bu Erna takut Istrinya Pak Heru akan mengetahuinya.

“Kamu tidak usah takut, Mita sedang diluar kota, Jadi malam ini aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu sayang.” Pak Heru tidak mau melewatkan malamnya, karena Pak Heru sangat tergila-gila dengan pembantunya.

Bu Erna hanya diam saja, karena percuma saja Bu Erna terus bicara, karena majikannya selalu berbuat sesuka hatinya.

“Aku mau mulai sekarang kamu jangan malu-malu lagi ya sama aku, mulai sekarang kamu harus bisa membiasakannya.”

Bu Erna tetap saja diam, karena Bu Erna sangat bingung dan tidak tahu harus berkata apa.

“Kamu jangan diam saja dong sayang.” Ucap Pak Heru yang terus memeluk tubuhnya Bu Erna dari belakang.

Bu Erna kembali bicara.

“A_aku takut Yanti curiga dengan kita Pak, aku juga merasa bersalah sama Ibu, karena sudah berbuat seperti ini.” Ucapnya merasa bersalah, karena sudah mengkhianati istrinya Pak Heru.

“Kamu nggak usah takut sayang, kamu juga jangan punya pikiran seperti itu, pokoknya kamu tenang saja, aku pasti bisa mengontrolnya.” Sahut Pak Heru mencoba menenangkan Bu Erna, agar Bu Erna tidak terlalu khawatir soal hubungannya.

Pak Heru kembali bicara.

“Aku mau mulai saat ini kamu panggil aku Mas ya. tapi kalau ada orang lain, kamu boleh panggil aku Bapak.”

“Saya tidak bisa Pak, karena itu tidak sopan.”

“Tolong jangan membantah ya, ikuti saja perintahku.” Kata Pak Heru yang tidak suka di bantah.

Bu Erna kembali terdiam, karena percuma saja ia bicara, karena majikannya sangat keras kepala.

“Kok diam.” Kata Pak Heru karena Bu Erna tidak meresponnya.

“Ba_baik Pak... Ma_maksud saya Mas.” Ucap Bu Erna terbata-bata karena memang belum terbiasa.

Pak Heru sangat senang ketika Bu Erna memanggilnya dengan Panggilan Mas, karena panggilan itu sangat nyaman sekali didengar.

“Makasih ya sayang.” Ucap Pak Heru lalu mencium lehernya Bu Erna, karena posisi Bu Erna sedang membelakangi Pak Heru.

Pak Heru lalu membalikan tubuhnya Bu Erna hingga saling berhadapan, kemudian mencium keningnya Bu Erna dengan sangat lembut.

Mmuuaahhhhhh....

Wajah Bu Erna kembali memerah saat mendapat kecupan hangat di keningnya.

Saat ini Bu Erna sudah dimabuk Asmara. Benih-benih cinta semakin tumbuh di dalam hatinya.

30 menit kemudian….

Pak Heru dan Bu Erna terlelap dalam tidurnya, karena memang tubuh mereka sudah sangat kelelahan.

Saat ini Bu Erna dan Pak Heru mereka berdua tidur dalam keadaan telanjang.

*******

Keesokan harinya pukul 05.00, pagi.

Bu Erna sudah terbangun dari tidurnya, Bu Erna sengaja bangun lebih pagi, karena takut anaknya mengetahuinya.

Sementara Pak Heru masih tertidur pulas di tempat tidurnya.

Bu Erna keluar dari kamarnya Pak Heru dengan mengendap-endap seperti maling, karena takut langkahnya akan terdengar oleh anaknya.

Setelah tiba di kamarnya, Bu Erna merasa sangat lega.

Setelah itu Bu Erna pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tiba-tiba otaknya terbayang wajahnya Pak Heru.

Bu Erna terus membayangkan saat Pak Heru sedang mencumbunya, dan mencium lembut bibirnya.

Bu Erna hanya manusia biasa, Ia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, dan ternyata Bu Erna juga mulai menyukai Pak Heru.

Walaupun Pak Heru sudah berusia 40 tahun, namun ketampanannya tidak usah diragukan lagi.

Pak Heru memiliki postur tubuh yang tinggi, tubuhnya pun terlihat sangat atletis, karena Pak Heru sering berolahraga.

Tak terasa hampir 10 menit Bu Erna berada didalam kamar mandi sambil membayangkan belaian lembut Majikannya.

Saat ini Otak Bu Erna sudah mulai tidak waras, bahkan sekarang Bu Erna sudah mulai menikmatinya.

Setelah tubuhnya merasa bersih, Bu Erna keluar untuk berpakaian.

Setelah merasa rapi, Bu Erna pergi ke dapur, untuk membereskan area dapur.

Beberapa saat kemudian Yanti keluar dari kamarnya, lalu pergi ke dapur untuk memulai pekerjaannya.

“Pagi bu.” Sapa Yanti setelah tiba di dapur.

“Pagi juga nak.” Sahut Bu Erna sambil merapikan peralatan dapur.

“Aku mau bersih-bersih lantai 2 dulu ya bu.” Kata Yanti lalu menyiapkan peralatan kebersihannya.

“Ia nak.” Sahut Bu Erna sambil merapikan area dapur.

Yanti lalu pergi ke lantai dua untuk membersihkan seluruh ruangan yang ada di sana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now