08. ⚠️🔞 Bubur Ayam 🔞⚠️

64K 207 3
                                    

Bab 08. Bubur Ayam

Pak Heru melihat ke arah Jam tangannya, ternyata sudah pukul 15.00 sore.

Tiba-tiba otak Pak Heru kembali kumat, dan terus memikirkan Bu Erna.

Tak lama Pak Heru memanggil Yanti.

“Yanti..!” Teriak Pak Heru.

Mendengar Pak Heru memanggilnya, Yanti langsung keluar dari kamar ibunya, kemudian pergi menemui Pak Heru.

“Bapak panggil saya?” Tanya Yanti yang saat ini sudah berdiri sambil menundukan kepalanya.

“Yanti tolong belikan saya Bubur Ayam ya, tapi ingat, sambalnya dipisah.” Kata Pak Heru.

Pak Heru sengaja menyuruh Yanti untuk mencarikan Bubur Ayam, agar dia bisa leluasa melancarkan serangannya.

Karena menurut Pak Heru, di daerahnya, mencari bubur ayam di sore hari lumayan cukup sulit.

Mendengar Majikannya meminta Bubur Ayam, Yanti merasa bingung, karena yang ia tahu, yang berjualan Bubur Ayam hanya ada di pagi hari, sedangkan sekarang sudah mulai sore.

Yanti tidak tahu harus kemana mencari Bubur Ayam nya.

“Yanti kok bengong?” Tanya Pak Heru membuyarkan lamunannya.

“Ma_maf Pak, baik kalau begitu saya pergi dulu cari Bubur Ayamnya.” Ujar Yanti patuh.

“Ini uangnya.” Pak Heru lalu menyerahkan uangnya kepada Yanti.

Yanti lalu mengambil uangnya, Setelah itu dia langsung pergi keluar mencari Bubur Ayam.

Setelah Yanti pergi, Pak Heru langsung pergi kedapur untuk menemui Bu Erna.

Sesampainya di dapur, Pak Heru langsung memeluk tubuh Bu Erna dari belakang.

Bu Erna sangat kaget ketika majikannya memeluk tubuhnya.

“Pak tolong lepaskan, aku takut Yanti melihatnya Pak.” Kata Bu Erna sambil mencoba melepaskan tangannya Pak Heru yang melingkar di tubuhnya.

“Kamu nggak usah khawatir, Yanti sedang pergi keluar mencari Bubur Ayam.” Kata Pak Heru sambil terus memeluk tubuhnya Bu Erna.

Mendengar anaknya sedang mencari Bubur Ayam, Bu Erna sudah bisa menebaknya, kalau semua ini memang sudah direncanakan oleh majikannya.

Karena yang Bu Erna tahu, tidak mungkin sore begini ada yang menjual Bubur Ayam.

Bu Erna kembali berkata.

“Pak kasian Yanti, dia pasti sedang berputar-putar mencari Bubur Ayam, sedangkan sudah sore begini sangat sulit mencari Bubur Ayam.” Ujar Bu Erna merasa kasihan dengan anaknya.

“Kamu nggak usah khawatir, Yanti sudah besar, dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri.” Ujar Pak Heru sambil terus menggerayangi tubuhnya Bu Erna.

Pak Heru tidak mau melewatkan kesempatan ini. Pak Heru terus menggerayangi tubuhnya Bu Erna. Hingga membuat Bu Erna mulai terangsang.

“Pak to_long hen_tikan Pak.” Dengan susah payah Bu Erna mengatakannya, karena tubuhnya sudah mulai terangsang.

Pak Heru lalu mengangkat Dasternya Bu Erna, setelah itu ia langsung memasukan tangannya kedalam celana dalamnya Bu Erna.

“Aarghh..To_long.. hentikan Pak.” Bu Erna terus mendesah saat tangan Pak Heru meraba-raba bagian Intimnya.

Pak Heru lalu membalikan tubuhnya Bu Erna, kemudian menarik celana dalamnya.

“Pak tolong jangan lakukan ini Pak.” Ujar Bu Erna ketakutan.

Pak Heru sama sekali tidak memperdulikan perkataan Bu Erna, karena Pak Heru sudah tidak bisa lagi menahan Nafsunya.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now