05. ⚠️🔞 Tangan Nakal 🔞⚠️

78.4K 236 1
                                    


Bab 05. Tangan Nakal

Saat Bu Erna keluar dari kamarnya Pak Heru, Bu Erna melangkah mengendap-endap bagaikan maling. Karena takut anaknya melihatnya.

Sesampainya di dalam kamar, Bu Erna langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, karena tubuhnya terasa lengket.

Sementara Pak Heru masih terkapar lemah diatas tempat tidurnya.

Dari tadi ponsel Pak Heru tak henti-hentinya berdering, karena hari ini Pak Heru ada rapat dengan rekan kerjanya.

Namun saat ini kondisi Pak Heru sudah sangat kelelahan, akhirnya Pak Heru terpaksa tidak pergi kekantor.

Setelah cukup lama beristirahat, Pak Heru bangkit dari tempat tidurnya, kemudian pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah merasa bersih, Pak Heru langsung berpakaian, lalu pergi ke ruang tamu.

Semenjak kejadian tadi, Pak Heru terus memikirkan Bu Erna. Menurutnya, Bu Erna sangat menggairahkan, beda sekali saat Pak Heru melakukan dengan istrinya sendiri.

Sesampainya di ruang tamu, Pak Heru duduk disofa sambil melihat ke arah dapur.

Pak Heru lalu melihat ke arah jam dindingnya, ternyata sudah pukul 11:00 siang.

Kemudian Pak Heru pergi kedapur untuk mencari Bu Erna, karena Bu Erna sudah merusak pikirannya.

Sesampainya di dapur, Pak Heru tidak melihat Bu Erna. Pak Heru kemudian pergi ke depan rumahnya untuk mencari Bu Erna.

Sesampainya di depan rumah, Pak Heru melihat Bu Erna sedang membersihkan halaman rumah bersama anaknya.

“Bibi siap-siap gih, kita keluar sebentar.” Kata Pak Heru sembari melihat Bu Erna yang sedang membersihkan halaman rumahnya bersama anaknya.

“Kalau boleh tau mau kemana ya Pak?” Tanya Bu Erna penasaran.

Yanti yang ada disamping ibunya seketika merasa penasaran, apa yang akan Pak Heru lakukan dengan ibunya.

“Kita cari pakaian buat Bibi.” Jawab Pak Heru lalu duduk di kursi yang ada di depan rumahnya.

Mendengar itu Bu Erna langsung menoleh kearah Yanti, yang saat ini sedang berdiri di sebelahnya.

Bu Erna sangat takut, kalau anaknya akan curiga dengan sikapnya Pak Heru, karena sikapnya Pak Heru tidak biasanya seperti ini kepadanya.

Karena yang dia tahu, Pak Heru sangat cuek dengan mereka berdua.

Bu Erna kembali berkata.

“Maaf Pak saya masih banyak pekerjaan.” Kata Bu Erna mencoba mencari alasan, agar Pak Heru tidak bisa mengajaknya keluar, karena takut anaknya akan mencurigainya.

“Kamu tinggal dulu aja kerjaannya, setelah pulang berbelanja, kamu bisa lanjutkan lagi pekerjaannya.” Kata Pak Heru.

“Tapi Pak.” Belum selesai Bu Erna bicara, Pak Heru langsung memotong perkataannya.

“Nggak ada tapi-tapian, sekarang juga kamu siap-siap.” Kata Pak Heru yang tidak mau dibantah.

“Yanti kamu mau titip apa?” Tanya Pak Heru lalu melihat Yanti yang sedang berdiri disamping ibunya.

Mendengar itu Yanti pun sangat kaget, karena sikap Pak Heru tidak seperti biasanya. Karena yang Yanti tahu, Majikannya sangat cuek kepadanya.

“Yanti kok malah bengong.” Ujar Pak Heru membuyarkan lamunannya.

“Ma_maaf Pak saya nggak mau beli apa-apa.” Jawab Yanti sedikit gugup, karena tidak mau merepotkan Majikannya.

“Kamu nggak usah malu, katakan saja apa yang kamu inginkan.” Ujar Pak Heru.

Pembantu IdamanWhere stories live. Discover now