Kebenaran .... ?

257 36 115
                                    

"Woi cicak, cepetan." Blaze meneriaki Ice dari luar. "Sabar bangsat!" Teriak Blaze yang berada di ambang pintu. Ice berpamitan dengan ayah, ibu, dan bundanya. Ia berbalik, berlari ke arah Blaze. Mereka sudah duduk di jok motor N-Max milik Blaze. Tak lama pemuda bernetra jingga mulai melajukan motornya pada kecepatan cahaya 🏃🏻‍♀️.

"Ibu lo ga capek apa?" Blaze mulai berbicara. "Hah?" Ice sepertinya masih terlihat mengantuk setelah bangun dari tidur.

"Iya, ibu lo. Ayah lo ga ada niatan cerai atau gimana gitu?" Tambah Blaze, selain menaikkan kecepatan motor. "Ngga, ayah tetap sama ibu bunda. Ibu juga mulai ikhlas tapi gue benci sama bunda gue sumpah." Ice melihat ke atas, langit malam bersama bintangnya indah.

"Gara gara playing victim?" Blaze berhenti di lampu merah. "Iya, masa foto keluarga besar gue pecah dia malah nyalahin ibu gue." Ice mengoceh. Anak ini memang pendiam tapi jika sudah bertemu Blaze apapun dia akan membaginya.

"Beneran ibu lo ga mau cerai?" Tanya Blaze lagi. "Ga, ibu ga kuat buat kerja, ibu cuma bisa ngandalin harta ayah." Jawab Ice menyandarkan dagunya pada pundak Blaze. Blaze merasa kasihan dengan Ice, pemuda itu harus menerima fakta pahit terus-menerus.

Ibu dan ayahnya menikah, lahir lah Ice. Setelah beberapa tahun ayahnya dengan terang terangan meminta persetujuan menikah lagi pada ibunya. Awalnya ibu ice menolak, tapi karna diancam akan bercerai ibu ice tak ada pilihan lain. Pernikahan ayah dan ibu ice juga karna paksaan orang tua, jadi mau bagaimana lagi.

Ibu ice harus menikah dengan ayah karna wasiat keluarga dan karna masalah ekonomi. Akhirnya ayah ice menikah lagi, membawa mala petaka bagi ibunya. Bunda ice selalu membuat masalah entah itu menuduh ataupun mencuri uang ayahnya.

Tapi tidak apa, ice punya headphone. Ia tak perlu mendengar caci maki bundanya, namun mungkin masih bisa terdengar. Piring pecah di depan mata, jendela hancur berserakan di kaki, kursi patah, makanan terhempas. Tak ada kata selamat bagi makan malam Ice. Itulah sebabnya ia lebih memilih untuk berdiam diri di kamar dan tidur.

Tidur adalah pelarian paling bagus bukan?

Lelah ice sirna saat bertemu Blaze. Jantung bagi dirinya.

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sinting Gila Miring S2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang