Terungkap!!

170 30 62
                                    

Gadis itu tersenyum, ia menghidupkan puting rokok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu tersenyum, ia menghidupkan puting rokok. "Kalian semua bodoh ya." Aya menghembuskan asap rokoknya. Halilintar bangkit, ia berdiri di depan Elvi.

"Aw~ setelah lo sahabatan sama mereka, sekarang lo jadi lupa siapa yang nemenin lo dari dulu." Aya kembali menghisap rokoknya.

"Bacot! Lo yang baperan!" Halilintar bersiap menyerang. "Jadi semua ini ... karna lo? Tapi kenapa? Kenapa lo berniat bunuh kami?" Elvi ikut berdiri, di dalam saku roknya terdapat cutter kecil.

"Gue pernah bilang kan? Gue bosen. Hidup cuma untuk mati, jadi gue mau seneng seneng dulu." Aya tertawa serak. "Lo gila." Halilintar mendesis, hampir memberi tinju, namun Elvi menghentikannya untuk sementara.

"Iya gue gila, tapi kalian bodoh. Dibelakang kalian bukan Fang, tapi jasad Blaze. Jasad nya udah busuk, kalian ga sadar?" Aya terkikik. Elvi sontak melihat ke belakang, menatapi tubuh yang tergeletak di lantai. Benar, tubuh itu terlihat sudah membusuk.

"Ali, Elvi!! Kalian kemana dah." Taufan berseru, memaggil. "TAUFAN, LARI!!" Halilintar gemetar, Taufan hampir saja terkena puting rokok Aya.

"A-aya?" Taufan mundur beberapa langkah.

"Yes? Wanna try it?" Aya melempar puting rokoknya. Mata Taufan terkena api, pemuda itu langsung berteriak kesakitan. "TAUFAN!!" Teriak Hali dan Elvi secara bersamaan.

"AHAHAHAHAHA!" Aya tertawa, menendang tubuh Taufan hingga membentur dinding. "Kenapa kuat banget anjir.." Taufan bergumam, ia memegangi perutnya.

"Karna sepatu yang gue rakit." Fang melompat turun dari atap.

"F-fang? Lo ga mungki—" Taufan menggigit bibirnya. "Kalo memang?" Fang mendekati Aya, menepuk kepala gadis itu. "LO MUSLIM GA SIH?! DASAR KAFIR!!" Taufan melempar batu disampingnya pada Aya, namun Fang menepis nya.

"Ups~ yaudah deh, mau main ga?" Aya melepaskan hijabnya, menunjukan rambut dongker ke unguan yang menjuntai.

"Bye." Fang menutup pintu Pustaka, mengunci pintu itu dengan sebuah chip. "Oh! Jangan lupa di dalam ada bom, rest in peace Ali, Elvi." Fang berkata dari jendela, melambai. Dari dalam Elvi dapat melihat bahwa Taufan dibawa oleh sebuah cahaya. Cahaya itu membuat tubuh Taufan mengambang.

"Dasar ...." Halilintar mendekati pintu, berusaha merusakkan besi tersebut. "Lo bisa keluar dari jendela, Elvi. Selametin Taufan, gue percaya lo bisa." Halilintar bersiap memecahkan jendela.

"Ninggalin lo sendiri? Ga bakal." Elvi menghadap ke belakang, mencari keberadaan bom. Kaki kecilnya melangkahi tubuh Blaze yang sudah terpotong potong. Elvi juga baru sadar, setelah Fang menghidupkan cahaya tersebut, kepala yang seharusnya mirip Fang kini berubah menjadi kepala Blaze.

"Elvi! Jangan goblok." Halilintar membentak. "Lo yang goblok!" Elvi mendesis, terus berjalan mencari bom disela sela buku.

"KELUAR!! GUE GA MAU LIAT LO MATI DISINI." Halilintar berjalan mendekat, mencengkram tangan Elvi.

Sinting Gila Miring S2 ✔Where stories live. Discover now