Suara Apa Itu?

5 1 0
                                    

Tiga hari setelah tersesat di hutan angker,

"Buk, bakso dua sama es tehnya ya!" Pesan Arya pada ibu kantin.
Seperti biasa Arya dan Sandy nongkrong di kantin sekolah saat jam istirahat tiba. Beberapa kali mata Arya melihat ke pintu kantin.

"Kenapa lihat ke sana terus? Nunggu gebetan Lo ya?" Goda Sandy sambil menyantap bakso.

"Si Cika sama Eno mana ya? Kok mereka jarang gabung sama kita? Sekarang di kelas nggak ada bicara sama kita berdua. Pura-pura nggak kenal! Di kantin juga nggak nongol!" Seru Arya.

"Tau tuh! Semenjak acara berburu di hutan pake tersesat ke rumah angker itu mereka cuekin kita! Eh! Tuh mereka!" Tunjuk Sandy ke arah Cika dan Eno yang sedang menuju kantin sambil tertawa.

" Cika duduk sebelah sini aja! Nggak usah di situ!" Ajak Eno yang memilih tempat duduk berjauhan dari tempat Arya dan Sandy. Eno melirik ke arah mereka berdua, nggak seperti biasanya kali ini tak ada sedikitpun senyum apalagi sapa darinya.

"Hai! Salah kami apa? Kalian cuekin kami? Gara-gara nyasar ke rumah tua kemarin ya?" Tanya Arya pindah tempat duduk di sebelah Cika dan Eno.

"Pokoknya kami dilarang temenan sama kalian berdua karena selalu bikin masalah," demikian kata Cika pada Arya dan Sandy yang saling pandang tanpa komentar apa-apa hingga dua cewek yang terkenal manis di sekolah ini melenggang pergi meninggalkan mereka berdua sambil garuk kepalanya yang tidak gatal. Tak lama bel tanda istirahat selesai berbunyi, semua siswa bergerak masuk kelas. Pelajaran selanjutnya pelajaran akuntansi! Pelajaran yang paling tidak disukai Arya dan Sandy! Apalagi pak gurunya, walaupun dia masuk ke kelas dengan senyuman tapi tetap saja kesan garang tak bisa lepas karena penggaris kayu berukuran besar yang kerap dibawanya itu! Tambah susah konsentrasi apalagi yang memang dari awal nggak suka pelajarannya ditambah nggak suka gurunya jadi bener-bener nggak ngerti apa itu jurnal umum dan sebagainya!

"Hitungan ini dapatnya dari mana? Kasih tau jawaban nomor tiga sekaligus jalannya," tulis Sandy dalam kertas yang kemudian terbang ke meja Cika yang sedang serius mengerjakan latihan akuntansi. Cika menoleh ke arah Sandy, boro-boro dapet jawaban justru yang Sandy dapat wajah jutek Cika! Dia tak mau kasih tau jawabannya!

"Waktunya tinggal sepuluh menit lagi!" Suara pak guru membuyarkan harapan Sandy untuk mendapatkan jawaban nomor tiga. Dia menoleh ke lembaran kertas Arya yang nampaknya sudah terisi dengan lirikan Sandy berhasil mencontek jawaban Arya! Walaupun berteman namun Arya sangat pelit kalau soal pelajaran. Dia tak mau berbagi dan bekerja sama kalau sedang latihan apalagi ujian! Maklum orang pintar rata-rata seperti itu selalu pelit jawaban!
Semua berlari mengejar pak guru yang sudah berjalan ke luar kelas, untung saja lembaran latihan mereka masih diterima!

"Ada kabar gembira teman-teman!" Teriak Rido ketua kelas yang baru saja kembali dari ruang guru. Rupanya jam pelajaran terakhir kosong! Karena gurunya berhalangan hadir! Walaupun ada catatan yang ditinggalkan oleh guru tapi mereka asyik mengerjakan yang lain! Seperti Arya dan Sandy sibuk membujuk Cika dan Eno untuk berteman lagi dengan mereka. Begitupun radit yang mencoba PDKT dengan Rani sementara siswa lainnya ada yang mencatat sambil ngerumpi seperti pasar pagi! Rame dan berisik!

"Yuk! Kita pulang cepat! Terus kita nonton film "ADA CINTA DI SMA," ajak Cika pada tiga temannya yang lain.

"Di mana nontonnya? Bioskop belum ada di sini! Yang ada layar tancap," ujar Eno.

"Di rumahku, kan ayahku baru beli VCD baru jadi kita bisa setel pakai kaset CD." Cika mengajak temannya yang kemudian mengikutinya dari belakang menuju pojok sekolah yang sepi dan tak terlihat oleh guru. Ternyata mereka nekat melompat pagar kawat berduri yang tidak begitu tinggi.

"Hati-hati! Jangan sampai rok kalian nyangkut di kawatnya bisa berabe! Keburu ketahuan!" Cika mengingatkan Eno dan yang lainnya. Setelah berhasil melompat pagar mereka mengendap menuju jalan setapak ke arah rumah Cika. Saat ibu Cika bertanya kenapa pulang cepat mereka kompak menjawab para guru ada rapat. Mereka semua sudah duduk lesehan di lantai menunggu filmnya mulai. Tunggu di tunggu film yang muncul bukannya "ADA CINTA DI SMA" tapi film horor berjudul "GENDERUWO!"

"Gimana sih Lo Cika, ini film horor, aku nggak suka! Takut nanti nggak bisa tidur malam!" Seru Eno dan Yanti. Mau tak mau akhirnya mereka nonton juga itu film ngerinya walaupun sesekali mereka menutup matanya supaya tidak melihatnya. Mereka semua berteriak saat ada kepala hantunya muncul dari dalam bak mandi!

Aaaaakkkhhh!!!!

Saking takutnya itu VCD langsung dimatikan sama Cika. Mereka langsung minum syirup dingin yang Cika buat biar kagetnya hilang! Setelah itu teman-temannya pamit pulang. Cika melihat kanan kiri, tinggal dirinya sendiri di ruangan! Hiii ...! Cika jadi teringat film tadi dan dia jadi takut sendiri.

***

Teng! Teng! Teng!

Suara tiga kali dentingan tiang listrik yang dipukul oleh warga yang kena giliran ronda malam ini, pertanda jam dua belas tengah malam! Giliran ayah Cika yang jaga. Baru empat puluh menit jaga bareng tetangga sebelah tiba-tiba terdengar ketukan pintu depan!

'Bu! Cepat buka pintunya Bu!" Teriak ayah Cika agak tergesa-gesa!

"Ada apa pak, kok pulang cepat?" Tanya ibu Cika dengan wajah sedikit ketakutan.

"Nggak dengar tadi?"

"Iya pak! Ibu juga dengar dari rumah," jawab ibu Cika cepat menutup pintu. Cika yang mendengar pembicaraan orang tuanya semakin tak sanggup menahan rasa takutnya ketika tadi dia juga ikut mendengar apa yang menjadi topik pembicaraan mereka. Suara tawa seorang wanita melengking tinggi menyeramkan! Membuat Cika tak sanggup bergerak apalagi teriak! Hanya berdoa dalam hati semoga suara menyeramkan itu hilang!

"Hi hi hi ... ! Hi hi hi ...! Hi hi hi ... !!" Suara tawa itu terdengar lagi, seperti melayang di udara dan berputar-putar! Malam itu terasa sangat lama sedang Cika berharap adzan subuh segera berkumandang.

***

Pagi itu kelopak mata Cika terlihat menghitam seperti mata panda. Setelah adzan subuh dia baru tertidur dengan rasa lega dan kantuk yang tak tertahankan lagi!

" Bu! Semalam suara apa Bu? Seperti suara perempuan tertawa tapi baru pertama kali Cika dengar orang tertawa seperti itu, menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding!

"Oohh! Paling itu suara orang memanggil bebek!" Jawab ibu santai.

"Bebek? Aduuh! Ibu masak memanggil bebek malam hari? Iramanya juga berganti-ganti sebentar menangis! Lalu seperti orang memanggil bebek dan sekejab kemudian suara tawa lepas melengking tinggi!

"Sudah ..., tidak usah dipikirkan suara apa semalam. Pura-pura nggak dengar, tak perlu ditakuti karena kita percaya bahwa Tuhan akan melindungi kita semua.

TENTANG HORORWhere stories live. Discover now