08. What's your favorite?

53 25 24
                                    

— "I wanna do this with you" is a love language

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I wanna do this with you" is a love
language.

— 𝜗𝜚。

Kontrakan ketiga cowok itu bising oleh suara musik. Mereka bukan sekedar bermain musik tapi sekaligus mencoba lagu baru mereka, tentu yang menulis adalah Karel. Jay dan Shaka bagian meng-aransemen dan lainnya.

Sudah berulang kali malam ini lagu mereka dimainkan. Semoga saja tidak membangunkan tetangga dari tidur nyenyaknya.

Jay menekan tombol piano asal, bahunya melemas. Kemudian Jay memberengut, "mau mie, main musik buat gue laper."

"Sebelum makan, gue mau bilang sesuatu," kata Shaka, dia menaruh gitarnya lalu duduk dihadapan Jay dan Karel. "Kita ini kurang anggota, gak ada yang main drum buat nada gak masuk."

"Cari anggota gak mudah Shak, lagian kita juga buat band cuma untuk kesenangan aja kan?" timpal Karel sedikit tak menyetujui saran Shaka.

"Kita susah-susah ciptain lagu, ya kali cuma untuk kesenangan. Rugi dong!"

Jay mengangguk-angguk karena ucapan Shaka, kini dia menengahi supaya perdebatan cepat selesai dan dia memasak mie instan, "sudah ya adik-adik, gue dah laper banget jadi kita bicarain nanti dengan perut udah kenyang."

Karel menaruh bass nya, "oke kita usahain." Setelah itu Karel pergi, dia sedang tidak ada nafsu makan.

Jay lari ke dapur meninggalkan Shaka sendiri yang mau tak mau mengikuti Jay, karena dia sendiri juga merasa lapar.

Shaka melihat Jay sudah menyiapkan air dalam panci, "mie terus, makanan lain gak ada?"

"Cari sendiri di kulkas, kalo gak ada beli aja nasi goreng keluar," kata Jay tanpa menoleh ke lawan bicara, dia sedang sibuk membuka bumbunya.

Kosong, itulah yang Shaka lihat saat membuka kulkas. Sepertinya mereka belum ada yang belanja bulan ini. Wajah Shaka berubah bete, akhirnya Shaka beranjak dari dapur dan hendak pergi mencari makan diluar. Hingga dimana Karel sedang mengeluarkan motornya, Shaka berjalan menghampiri Karel.

"Nitip nasgor satu ya, jangan pedes tapi agak pedes," celetuk Shaka membuat dahi Karel mengernyit.

"Males mampir."

"Memang lo mau kemana? Nemuin Jenna?" Pertanyaan Shaka dijawab gelengan oleh Karel.

"Cari angin."

"Angin kok dicari, mending lo depan kipas anginnya langsung ketemu." Shaka memakai sandalnya dan berjalan ke motor Karel, lalu dia menaiki motor itu tanpa diminta, "gue ikut aja, cepet jalan."

Coffee shopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang