17. Ayam geprek

75 24 0
                                    

"Dirimu tidak harus sempurna di mata orang lain, cukup jadi versi terbaik dari dirimu sendiri"
_RIYANDRA MAHESWA_

Happy Reading💗

****

"Lama banget. Gue pengen cepet pulang"

"Sabar Dra. Mungkin bokap gue lagi banyak pasien" ucap Dani yang masih pokus kepada handphone nya.

"Iya deh iya" ujar Andra dengan menghela napas.

"Gak sabaran banget lo, kaya anak perawan yang dihamilin terus minta tanggung jawab aja." ujar Aidan dengan mencibir Andra.

"Bacot!" sahut Andra dengan menatap tajam Aidan.

"Idih bacot bacot lo" ujar Aidan dengan menonyor kepala Andra.

"Diem Aidan jelek!" Andra menatap tajam Aidan.

"Apa? Lo bilang gue jelek, gak lihat lo wajah gue ganteng gini?" ujar Aidan dengan mengusap ngusap pipinya sendiri.

"Ganteng dar--"

Cklek

Ucapan Andra terpotong karena Danu yang memasuki ruang rawat nya.

"Maaf ya Andra kalau saya lama. Tadi lagi banyak pasien" ujar Danu.

Andra tersenyum tipis. "Gak papa dok" ujarnya.

"Jangan panggil saya dokter. Panggil aja om" ujar Danu.

"A-ah iya om" ujar Andra dengan canggung.

Gallen dkk, hanya tersenyum melihat kecanggungan Andra kepada Danu.

"Yasudah, saya mau periksa kamu dulu. Baru boleh pulang" ujar Danu.

Andra hanya menganggukan kepalanya.

Danu mulai memeriksa Andra, dan Gallen dkk hanya memperhatikan Danu yang memeriksa Andra.

"Kondisi kamu sudah lumayan baik. Tetapi kamu harus banyak istirahat, jangan terlalu kecapean. Nanti saya akan tuliskan resep obatnya, dan kamu harus meminumnya dengan rutin." ujar Danu kepada Andra.

"Baik om. Saya sudah boleh pulang?" tanya Andra.

"Boleh" ujar Danu.

Andra tersenyum. "Terimakasih om" ujarnya.

Danu menganggukan kepalanya. Danu melihat kepada Gallen dkk satu persatu.

Tatapan Danu jatuh kepada salah satu pemuda yang sedang memainkan handphone nya, yang sedang bermain game online.

"Eh anak monyet" ujar Danu kepada Dani yang sedang sibuk dengan handphone nya.

"Apaan sih!" ujar Dani dengan kesal tanpa melihat siapa yang barusan berbicara kepadanya, Dani hanya pokus kepada handphone nya.

"Berani ya kamu berbicara dengan nada kesal ke ayah, hah!" ujar Danu dengan menjewer telinga Dani.

Dani meringis saat melihat ayahnya yang menjewer telinganya.

"Aduh, sakit yah ih!" ujar Dani dengan memukul mukul lengan kekar ayahnya yang menjewer telinganya.

Dokter Danu melepaskan jewerannya dan melihat Dani dengan melotot.

"Jagain ibu kamu dirumah kalau gak ada ayah! Takutnya ibu kamu kepincut sama duda tetangga baru itu!" ujar dokter Danu dengan kesal.

Dani hanya meringis. "Dia kira mamah bayi apa? Pake di jagain segala" gumamnya dengan pelan.

RIYANDRA MAHESWA Where stories live. Discover now