MUTUAL BENEFIT [ BAB 01: APA ADANYA KITA ]

592 54 0
                                    

[ Happy Reading ]





Seperti biasa. Setiap jum'at pagi Jevano selalu terbangun di atas ranjang Rosella dalam keadaan hanya di lapisi selimut saja. Rutinitas yang biasa terjadi setelah semalaman melakukan sesuatu yang semua orang pun sudah tahu.

Lelaki itu mengerjapkan kedua mata nya saat cahaya mentari pagi menyorot melewati gordyn yang sudah di buka oleh sang empu nya kamar.

"Silau." gumam Jevano dengan nada serak nya. Dia berbalik badan membelakangi jendela kamar Rosella yang sudah dibuka lebar-lebar.

"Bangun. Udah jam delapan. Lo nggak ada kelas pagi?" tanya Rosella. Cewek itu berjalan ke arah ranjang lalu menarik selimut yang masih membalut tubuh telanjang Jevano.

"Bentar lagi. Gue masih ngantuk, sayang." kata lelaki itu dengan suara serak dan beratnya.

Rosella mendengus sebal mendengar ucapan temannya itu. "Bangun sekarang atau gue usir dari unit gue?!"

"Iya lima menit lagi. Gue beneran masih ngantuk."

"Ya suruh siapa bergadang sampai tengah malam. Udah gue bilang jangan kebablasan, tapi lo malah ngajak main sampai pagi. Nggak ada otaknya emang teman gue ini." cerocos nya.

Jevano yang merasa tidurnya sudah diganggu pun mau tidak mau tersadar dari rasa kantuknya. Lelaki itu mengusap wajahnya yang masih kusut lalu bangun dari tidurnya. "Cium dulu sini." ujarnya.

"Konslet ya otak lo?! Gue udah marah-marah sepagi ini masih mau mancing emosi? CEPETAN BANGUN!"

Jevano merengut namun pada akhirnya dia menurut. Lelaki itu menyampirkan selimut lalu beranjak dari ranjang dalam keadaan polos tak berbusana.

"Pakai celana lo dulu kek, Je. Biar nggak ngumbar-ngumbar gitu." kata Rosella.

"Ngapain? Kan lo udah biasa lihat gue telanjang."

"Kalau lo punya malu sih seharusnya mikir. Tapi berhubung urat malu lo udah putus jadi gue maklumin aja."

Rosella tidak lagi memperdulikan Jevano. Cewek itu memilih menyibukkan diri untuk mengganti sprei kasur yang kotor karena ulah mereka semalam. Tapi kesibukannya itu terganggu saat sepasang lengan kekar melingkar di pinggang nya.

Tanpa melihat pun Rosella tahu siapa pemilik tangan yang sedang memeluknya dari belakang. "Je, mandi sekarang atau gue gerujukin pakai air es."

"Gue nggak ada kelas pagi. Jadi nanti aja deh mandi nya."

"Jorok. Lo kotor banget, badan dan pikiran lo harus dibersihin."

Jevano tidak peduli dengan cerocosan Rosella. Lelaki itu menyampirkan rambut pirang cewek itu sampai kulit lehernya yang mulus tercetak beberapa tanda merah keunguan itu terlihat.

"Je, nggak usah macam-macam. Gue udah mandi." kata Rosella saat merasa kulit lehernya terasa geli dan lembab karena ulah nakal Jevano.

"Morning sex, please." bisik Jevano dengan suara nya yang semakin berat. Pelukannya di tubuh Rosella semakin erat.

"Big no! Gue ada kelas jam sepuluh nanti." tolak Rosella.

Namun semangat Jevano tidak surut sampai disitu. Lelaki itu punya segala macam cara untuk meluluhkan keras kepalanya Rosella. Tangannya mulai bergerak tak tentu arah di atas tubuh Rosella.

"Sebentar aja. Janji nggak akan lama-lama." ucap nya sambil menjilati cuping telinga Rosella.

"Nggak ada yang bisa dipercaya dari ucapan seorang Jevano yang lagi sange." jawab Rosella yang nafasnya mulai tersengal efek dari kelakuan Jevano saat ini.

[6] MY DRAFT (JAEROSE)Where stories live. Discover now