CAN YOU HEAR MY HEART? [ BAB 03: KEMBALI KEHILANGAN ]

400 90 27
                                    


 [ Happy Reading ]






Seminggu setelah rencana perjodohan gagal, hubungan Anna dan Yuno tidak mengalami titik terang ke arah yang lebih baik. Keduanya masih terlibat perang dingin, atau lebih tepat nya hanya Yuno yang menganggap mereka bermusuhan.

Tante Christy selaku bunda nya Yuno sering mengunjungi rumah nya karena masih merasa tidak enak dengan tingkah Yuno yang di anggap sangat tidak sopan. Tapi untung nya kakek dan Anna sendiri sudah tidak mempermasalahkan hal itu.

Semalam tiba-tiba saja kondisi kesehatan kakek menurun. Demam nya tidak kunjung turun dan kakek juga sempat batuk darah. Anna yang khawatir dengan kondisi kakek pun langsung membawanya ke rumah sakit.

Kakek memang memiliki penyakit cukup parah yang sudah di derita nya sejak beliau masih menjabat sebagai Letnan Kolonel Angkatan Darat. Dan semakin bertambah nya usia membuat penyakit kakek semakin parah.

Anna menaruh perhatian lebih besar dengan kondisi kesehatan kakek, itu lah mengapa dia memilih untuk tetap kuliah di Jakarta. Padahal bu Mega sudah bilang kalau Anna bisa saja memiliki kesempatan untuk kuliah di luar kota atau luar negeri dengan beasiswa yang di raih nya. Tapi Anna tidak bisa meninggalkan kakek nya sendirian dalam kondisi kesehatan yang makin menurun.

Gadis itu sampai izin tidak masuk sekolah karena ingin menemani kakek nya yang tiba-tiba saja harus di larikan ke ruang ICU karena kondisi kesehatan nya yang semakin menurun. Sekarang kakek belum sadarkan diri setelah diberikan tindakan medis oleh dokter.

Anna hanya bisa melihat kakek nya dari luar ruangan ICU. Dokter bilang kakek harus mendapat waktu untuk memulihkan diri dari masa kritis yang sempat dilalui nya.

"Permisi, keluarga bapak Ghani di harap menemui dokter sekarang." ucap seorang perawat.

Anna selaku keluarga satu-satunya yang kakek miliki pun bergegas menuju ruang dokter. Di setiap langkah nya terpatri rasa panik dan khawatir tentang pernyataan dokter nanti.

Gadis itu masuk ke ruang dokter dan duduk di kursi yang berhadapan dengan dokter. Dalam hati Anna terus berdoa semoga tidak ada yang salah dengan kondisi kesehatan kakek.

"Langsung aja ya, mbak. Saya akan jelaskan mengenai kondisi kakek sekarang. Kesehatan nya makin menurun karena di picu oleh penyakit jantung yang di derita kakek sejak lama. Dan dari hasil pemeriksaan terbaru saya dapat menyimpulkan bahwa ada tumor jinak yang menyerang limfa kakek. Tumor nya sudah mencapai hampir stadium akhir. Dan itulah penyebab kenapa kondisi kakek langsung drop dan kritis."

Anna tidak percaya dengan penjelasan yang baru saja di utarakan oleh dokter. Setahu Anna kakek sehat-sehat saja, walaupun kakek sering kali mengeluh dada nya sesak. Tapi Anna tahu kalau itu karena ada masalah di jantung kakek. Dia tidak menyangka kalau kakek memiliki penyakit yang jauh lebih membahayakan.

"T-tumor? Apa dokter nggak salah periksa? Selama ini masalah kesehatan kakek cuma di jantung nya aja."

"Mohon maaf, tapi dari hasil pemeriksaan medis mendiagnosis kakek mengidap tumor limfa stadium dua dan harus segera di lakukan tindakan operasi khusus untuk menghindari penyebaran tumor nya. Tapi karena melihat kondisi kakek yang udah berusia tua, kami para dokter yang menanganinya pun harus ekstra hati-hati."

Tangan Anna mengepal dan bergetar. Penjelasan dokter barusan seperti sambaran petir di siang bolong. Sangat tidak terduga dan mengejutkan.

"Apa setelah operasi nanti kakek bisa sehat lagi, dok?"

"Kalau itu tentu nya saya sebagai dokter nggak bisa kasih kepastian yang detail. Tapi sebagai dokter saya akan melakukan semampunya untuk meringankan penyakit kakek."

[6] MY DRAFT (JAEROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang